kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Punya pesawat presidenan, negara hemat US$ 32 juta


Kamis, 09 Februari 2012 / 18:11 WIB
Punya pesawat presidenan, negara hemat US$ 32 juta
ILUSTRASI. Pohon tanaman kaktus mini untuk souvenir pernikahan. Salah satu pelaku bisnis ini adalah Hadi Nugraha, pemilik Fuerte Garden asal Lembang, Jawa Barat. Dok. instagram Fuerte Garden


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah ngotot memiliki pesawat Kepresidenan sendiri, meski harganya tidak murah. Alasannya, dengan punya pesawat Kepresidenan sendiri negara bisa berhemat sampai US$ 32,1 juta.

"Membeli lebih efektif dan efisien ketimbang carter," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Sesmensetneg) Lambock V. Nahattands, Kamis (9/2).

Menurutnya, selama ini untuk mendukung transportasi kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono dengan menggunakan pesawat RJ-85 buatan 1993, serta mencarter pesawat reguler armada Garuda Indonesia.

"Setelah dilakukan evaluasi antara lain risiko keamanan, biaya carter pesawat 2005-2009, serta dengan memperhatikan berbagai pertimbangan maka memutuskan untuk membeli," katanya.

Sejauh in, anggaran untuk mencarter pesawat tahun 2005 sampai 2009 mencapai Rp 813 miliar atau rata-rata pertahun sebesar Rp 162 miliar. Kalau menggunakan skema perbandingan biaya lima tahun pertama, yakni 2011 sampai 2015. Biaya pembelian pesawat serta biaya operasional dan maintenance lebih besar US$ 48 juta. Tetapi pemerintah memiliki aset pesawat (nilai buku) US$ 80 juta, sehingga menghemat anggaran sebesar US$ 32,1 juta.

Kalau perbandingan biaya 10 tahun pertama, artinya tahun 2011 sampai 2020. Biaya membeli pesawat serta biaya operasional dan maintenance lebih besar US$ 2,7 juta. Tetapi, pemerintah memiliki aset pesawat (nilai buku) US$ 67,7 juta sehingga mampu berhemat anggaran sebesar US$ 64,9 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×