Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menilai sektor manufaktur dan pangan belum menjadi kekuatan bangsa meski Indonesia telah menjalani dua dekade pembangunan sejak 2005.
"Jika kita melihat perjalanan dua puluh tahun terakhir sejak 2005 hingga 2025, kita dapat melihat kemajuan yang signifikan, tetapi juga masih banyak pekerjaan besar yang belum selesai," ungkap Puan dalam sidang tahunan MPR/DPR, Jumat (15/8/2025).
Puan mengakui, masih banyak pekerjaan besar yang belum diselesaikan. Pilar-pilar kemandirian nasional seperti pangan, energi, dan manufaktur strategis menurutnya belum sepenuhnya kokoh.
"Pilar-pilar kemandirian nasional seperti pangan, energi, dan manufaktur strategis belum sepenuhnya menjadi kekuatan bangsa," ungkapnya.
Baca Juga: Puan Puji Prabowo Cabut Izin Tambang di Raja Ampat
Ia juga menyoroti kualitas layanan dasar publik yang dinilai masih belum memuaskan, serta perlunya transformasi mendalam dalam demokrasi Indonesia, terutama pada sistem partai politik, pemilu, dan pemberantasan korupsi.
“Waktu dua puluh tahun bukanlah waktu yang panjang untuk pembangunan sebesar dan sekompleks Indonesia,” ujarnya.
Puan mengingatkan, jika pola pikir dan sistem kerja lama tetap dipertahankan, cita-cita Indonesia Emas 2045 akan sulit terwujud.
“Mimpi itu hanya akan menjadi fatamorgana yang indah tapi tak pernah tercapai. Kita masih punya waktu yang sangat berharga untuk melakukan langkah terbaik,” tegasnya.
Selanjutnya: Sebut Indonesia Hadapi Kebocoran, Presiden: Kalau Dibiarkan, Kita Jadi Negara Gagal!
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 15-21 Agustus 2025, Rapika Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News