kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Puan bantah tudingan Jokowi jadi boneka Megawati


Senin, 03 November 2014 / 14:10 WIB
Puan bantah tudingan Jokowi jadi boneka Megawati
ILUSTRASI. Cara menjadwalkan pesan WhatsApp di iPhone.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa


JAKARTA. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menepis tudingan bahwa Presiden Joko Widodo "dalam kendali" Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri laiknya boneka.

"Sudahlah, lihat dulu Kabinet Kerja. Bagaimana Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama-sama bekerja buat bangsa ini. Orang memang lebih mudah komentar daripada bekerja," tepis Puan dalam wawancara khusus KompasTV bersama Kompas.com dan Tribunnews, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Setelah 10 tahun PDI-P berada di luar kekuasaan, kata Puan, Megawati sebenarnya masih punya peluang besar untuk kembali mencalonkan diri menjadi Presiden pada Pemilu Presiden 2014. Namun, ujar dia, yang terjadi adalah Megawati memberikan kesempatan itu kepada Jokowi, sesuai aspirasi masyarakat sekaligus untuk regenerasi kepemimpinan. 

"Ibu Mega yang bisa jadi capres memberikan posisinya secara ikhlas dan legawa pada Pak Jokowi sebagai capres dan Pak JK sebagai (calon) wapres," kata Puan. "Megawati tidak rela? Itu luar biasa yang dilakukan Ibu Mega. Untuk regenerasi bangsa ini, beliau menunjukkan bahwa tak harus ketua umum (partai) jadi presiden atau wakil presiden, dan itu Ibu lakukan."

Tak intervensi

Karenanya, Puan pun berkeyakinan bahwa Megawati tak akan pernah menjadikan Jokowi sebagai "boneka"-nya. "Saya rasa Ibu Mega paham sekali dan tak akan intervensi."

Menurut Puan, kalaupun ada yang disampaikan Megawati kepada Jokowi, itu adalah sebatas masukan. Megawati, kata dia, berpesan dalam menjalankan pemerintahan ini untuk saling menghargai, menghormati, serta merujuk pada aturan dan mekanisme yang ada. 

"(Sekarang yang penting) kerja, kerja, kerja. Gerak, gerak, gerak. Meski hasilnya tak akan bisa dirasakan secara instan," tegas Puan. Merujuk pesan Megawati untuk dirinya, Puan menambahkan, saat ini yang harus dilakukan adalah bekerja dengan benar dengan diiringi doa. "Makin banyak tantangan, (artinya) sedang dicoba untuk menjadi lebih baik. Semangat, pasti bisa!" 

Terkait masukan yang diberikan Megawati pada Jokowi, menurut Puan adalah sangat wajar. Mengingat, Megawati merupakan senior di partai yang membesarkan Jokowi dan punya pengalaman memimpin pemerintahan. 

"Tentu saja beliau (Megawati) ingin pemerintahan Jokowi bisa berhasil dan lebih baik daripada (pemerintahan) sebelumnya. Saya rasa beliau memahami. Jokowi punya kemampuan, apalagi Pak JK sudah berpengalaman. Jadi kalau soal presiden boneka, saya rasa tidak," tegas Puan. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×