Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Catat janji ini baik-baik. Pemerintah berjanji akan mempercepat keluarnya peraturan presiden (Perpres) pembangunan proyek monorel lintas provinsi. Percepatan dilakukan lantaran kemacetan ibukota kian akut sehingga membutuhkan solusi cepat.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono kemarin (4/4) mengatakan, perpres percepatan pembangunan proyek ini paling telat akan keluar akhir semester ini. Perpres ini akan menjadi payung hukum pembangunan proyek monorel lintas provinsi yakni Jakarta, Bekasi, Bogor, Depok alias Jabodetabek.
Menariknya, Perpres ini juga akan akan menetapkan badan usaha milik negara (BUMN) sebagai pelaksana proyek angkutan publik. PT Adhi Karya (ADHI) akan ditunjuk sebagai pimpinan konsorsium BUMN yang beranggotakan PT Len Industri, PT Industri Kereta Api (Inka), PT Telekomunikasi Indonesia, PT Jasa Marga serta Bank Mandiri.
Bambang menjelaskan, sesuai aturan, pengadaan sarana transportasi umum masal sejatinya harus melalui proses lelang. Namun lantaran mendesak, pilihannya adalah lewat penunjukan langsung. Walhasil, "Membutuhkan payung hukum berupa Perpres," tandas dia, Kamis (4/4).
Namun, sebelum perpres itu terbit, Bambang menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) tentang Sistem Transportasi yang Terintegrasi. "Ini penting karena melalui aturan ini, sistem jaringan transportasi massal ini ditetapkan. Jadi, lebih dahulu harus kami terbitkan aturannya," jelasnya.
Kelak, kebijakan transportasi berbasis rel akan terintegrasi baik untuk kereta api, monorail, dan MRT. Dengan begitu, pengembangan proyek yang berhubungan dengan angkutan massal menjadi lebih efektif dan efisien.
Direktur Teknologi dan Operasional PT LEN Linus Andor Mulana Sijabat mengungkapkan, saat ini, Konsorsium BUMN terus melakukan persiapan terkait pelaksanaan proyek monorel lintas provinsi ini. Meski Perpres belum terbit, "Persiapan bisa terus jalan secara paralel," ujar dia.
Peran PT Len dalam proyek ini adalah untuk mengimplementasikan teknologi operasional monorel. "Secara teknis akan mengerjakan teknologi signal link kereta monorel," papar Linus.
Sekadar mengingatkan, ADHI memutuskan keluar dari Konsorsium Jakarta Monorel. ADHI memilih mengajukan proposalnya kepemerintah untuk membuka jalur baru monorel di luar blue line dan green line yang sudah digarap PT Jakarta Monorail yang bekerjasama dengan investor baru, Ortus Group.
Jika sesuai rencana, jalur blue line sepanjang 30 kilometer (km), adapun jalur green line sepanjang 14,5 km. Rute ini akan menghubungkan Kuningan, Tanah Abang dan Senayan.
Adapun, rute monorel yang bakal dikembangkan ADHI mulai dari Bekasi Timur ke Cawang dengan panjang 18,1 km), Cibubur - Cawang sepanjang 13,7 km serta Cawang - Kuningan 7,17 km.
Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswo Dharmawan sebelumnya pernah menyampaikan bahwa ADHI dan Ortus juga siap bekerjasama membangun monorel di luar blue line dan green line.
Kesepakatan awal ini tercapai setelah kedua pimpinan perusahaan tersebut bertemu dan menghadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News