Reporter: Fahriyadi | Editor: Dadan M. Ramdan
Jakarta. Pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta menuai kritikan karena dianggap tidak memberikan solusi mengatasi kemacetan di Jakarta yang makin parah. Tapi, Ahmad Gani Ghazali, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yakin, proyek tol dalam kota bisa mengurangi kemacetan sekaligus menambah jumlah jalan di Ibukota.
Alasan dia, persentase jalan di Jakarta masih rendah. "Total jalan di DKI saat ini masih sekitar 6% dari cakupan wilayah, sedangkan idealnya sekitar 10%-12%. Jadi backlog atau ketimpangannya masih besar," kata Gani, Selasa (6/11).
Kalau sesuai jadwal, kata Gani, seharusnya Februari tahun depan sudah bisa dilakukan penandatangan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) untuk proyek tol dalam kota Jakarta. Setelah PPJT dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah mencari sumber pembiayaan, lalu pembebasan tanah, dan terakhir baru masuk tahap konstruksi.
Ia bilang, tanah yang dibebaskan itu tidak terlalu banyak karena proyek jalan tol itu termasuk elevated alias jalan layang. "Jadi masih bisa konstruksi sambil terus melakukan pembebasan lahan," kata Gani. Pembebasan lahan pun akan memakai beleid lahan terbaru.
Sementara itu, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan proyek enam ruas tol dalam kota masih dalam kajian. Jokowi juga lebih pro terhadap pembangunan transportasi massal ketimbang jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News