kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.876   4,00   0,03%
  • IDX 7.300   104,49   1,45%
  • KOMPAS100 1.122   17,86   1,62%
  • LQ45 894   16,75   1,91%
  • ISSI 223   2,01   0,91%
  • IDX30 458   9,04   2,01%
  • IDXHIDIV20 552   12,14   2,25%
  • IDX80 129   1,83   1,44%
  • IDXV30 137   2,53   1,88%
  • IDXQ30 152   3,24   2,18%

Program Kampus Merdeka dorong riset dan inovasi konsep pengurangan risiko


Kamis, 09 Desember 2021 / 15:56 WIB
Program Kampus Merdeka dorong riset dan inovasi konsep pengurangan risiko
ILUSTRASI. Center for Healthcare Policy and Reform Studies (CHAPTERS) mengadakan acara webinar yang mengusung tema ?Peranan Universitas dalam Mendorong Inovasi dan Mengurangi Risiko Kesehatan dan Lingkungan?


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Wujudkan program Kampus Merdeka, UUS Bank Sinarmas gandeng Universitas Brawijaya

Mantan Direktur Kebijakan Penelitian dan Kerja Sama Badan Kesehatan Dunia (WHO) Profesor Tikki Pangestu mengungkapkan, konsep pengurangan risiko merupakan salah satu topik yang masih minim diteliti oleh perguruan tinggi di Indonesia.

Padahal, konsep ini menawarkan strategi promosi kesehatan untuk mengurangi konsekuensi berbahaya dari perilaku berisiko. Dengan manfaat besar yang diberikan oleh konsep ini, perguruan tinggi dan peserta didik harus mulai tergerak untuk melakukan penelitian lebih lanjut demi terciptanya perbaikan kualitas publik.

“Konsep pengurangan risiko seringkali dikaitkan dengan isu-isu sensitif seperti pengurangan bahaya tembakau sehingga masih sedikit yang meneliti. Apabila dilihat lebih jauh, konsep pengurangan risiko tembakau memiliki manfaat yang besar untuk perbaikan kesehatan publik. Kehadiran program Kampus Merdeka diharapkan menghapus batasan yang selama ini menghambat perguruan tinggi untuk meneliti isu-isu sensitif demi menghadirkan solusi bagi permasalahan kesehatan dan lingkungan,” kata Tikki.

Realisasi Program Kampus Merdeka

Kepala Laboratorium Pengujian Kaliberasi dan Sertifikasi serta Dosen Kimia IPB, Dr. Mohammmad Khotib, S.SI, M.SI, mengatakan kampusnya telah menjalankan program Kampus Merdeka dengan melakukan penelitian inovatif terhadap produk tembakau yang dipanaskan.

Penelitian terhadap produk tembakau alternatif ini untuk membuktikan kebenaran produk tersebut yang telah menerapkan konsep pengurangan risiko.

“Kami yakin program Kampus Merdeka mendorong peneliti, termasuk peserta didik di kampus untuk menghasilkan kajian serta inovasi di beragam bidang, salah satunya konsep pengurangan risiko tembakau melalui produk tembakau yang dipanaskan. Kami meneliti produk tembakau yang dipanaskan karena minimnya riset terhadap produk ini di dalam negeri,” kata Khotib.

Baca Juga: Baik untuk kesehatan jantung, ini manfaat madu dan kayu manis untuk kesehatan

Hasil dari penelitian awal tersebut menunjukkan fakta bahwa produk tembakau yang dipanaskan secara signifikan mengurangi rerata 80%-90% dari senyawa berbahaya seperti Nitrogen Dioksida (N02), Sulfur Dioksida (S02), dan Reactive Oxygen Species (ROS) dibandingkan dengan rokok. 

“Kami akan terus melanjutkan studi ini dengan harapan mendapatkan lebih banyak lagi temuan sehingga nantinya data yang dihasilkan lebih komprehensif,” ujar Khotib.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×