Reporter: Merlinda Riska | Editor: Edy Can
JAKARTA. Produksi padi tahun ini diprediksi naik 4% dari tahun lalu yang sebanyak 65,7 juta ton gabah kering giling. Prediksi itu berdasarkan angka ramalan (aram) produksi padi terbaru yang akan diumumkan awal Juli nanti.
Pada angka ramalan sebelumnya, produksi padi tahun ini diperkirakan hanya akan naik 3,6%. Produksi padi bakal lebih baik karena kondisi cuaca tahun ini yang bersahabat. "Jika naik 4%, maka ada kenaikan produksi padi sebesar 0,4% dari target yang telah ditetapkan," kata Suswono, kemarin (22/6).
Tahun depan, pemerintah menargetkan kenaikan produksi padi sebesar 6,25%. Bila target itu tercapai, Suswono semakin yakin surplus beras 10 juta ton pada 2014 bisa tercapai.
Suswono menegaskan, tidak perlu ada impor beras pada tahun ini jika produksi padi nasional bisa terus dikerek. Terlebih, masih ada potensi produksi beras petani sebesar 1,25 juta ton yang belum diserap oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). "Prinsipnya, pemerintah tak menutup keran impor. Hanya saja, pemerintah ingin memaksimalkan potensi yang ada di dalam negeri terlebih dahulu," kata Suswono.
Hal senada diutarakan Rusman Heriawan, Wakil Menteri Pertanian. Menurutnya, produksi beras tahun 2012 lebih baik dari tahun lalu yang mengalami penurunan sebesar 1,1%. Dus, pasokan beras ke depan cukup mengoptimalkan apa yang sudah ada di dalam negeri.
Dengan proyeksi kenaikan produksi padi ini, pemerintah optimistis stok beras dalam negeri di tahun ini sudah mencukupi. Dengan begitu, impor beras belum terlalu mendesak. “Tahun ini terjadi peningkatan produksi padi karena cuaca baik, tidak seperti tahun lalu yang mengalami anomali. Sehingga, tahun ini stok beras masih aman,” papar Rusman.
Maka itu, Suswono berharap Bulog bisa lebih optimal menyerap beras produksi petani sehingga pemerintah tak perlu membuka keran impor. "Thailand memang siap mengekspor beras ke Indonesia, saya tahu. Tapi kan tergantung kebutuhan dalam negeri kita," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News