kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi padi 2014 turun, Bulog harus bersiap


Rabu, 02 Juli 2014 / 10:42 WIB
Produksi padi 2014 turun, Bulog harus bersiap
ILUSTRASI. Ini Daftar Kode Virtual Account GoPay, Top Up Saldo Mudah via Semua Bank


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Meski pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi pangan, tapi produksi padi tahun ini diperkirakan lebih rendah dari tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, produksi padi tahun 2014 berdasarkan angka ramalan I (Aram I) sebesar 69,87 juta ton gabah kering giling (GKG), turun 1,98% dibanding tahun 2013 yang mencapai 71,28 juta ton GKG.

Deputi bidang Statistik Produksi BPS, Adi Lumaksono mengatakan prediksi penurunan produksi padi tahun ini didasarkan pada beberapa faktor. Salah satunya lantaran musim panen yang tidak jelas selama beberapa tahun terakhir. Selama ini, kata dia musim tanam padi biasanya terjadi pada April - September atau Oktober - Maret. Tapi, "Sekarang musimnya berubah-ubah," katanya Selasa (1/7).

Tak hanya itu, perkiraan bakal adanya kekeringan panjang atawa el Nino juga disinyalir menjadi pemicu potensi penurunan produksi padi tahun ini. Selain perubahan musim, penurunan produksi padi tahun ini diperkirakan lantaran penurunan luas panen padi sekitar 1,92% dari tahun lalu atau sebesar 265.310 hektare (ha). Sementara tingkat produktivitas juga diperkirakan turun sekitar 0,06% dari tahun lalu.

Bila melihat penyebarannya, penurunan produksi padi tahun ini diperkirakan terjadi di Pulau Jawa sebesar 1,85 juta ton, sementara produksi padi di luar Pulau Jawa diperkirakan naik sekitar 440.000 ton. Penurunan produksi padi tahun ini diperkirakan akan terjadi pada periode Januari - April sekitar 950.000 ton GKG. Sementara penurunan produksi pada periode Mei - Agustus dan September - Desember masing-masing diperkirakan sekitar 160.000 ton dan 290.000 ton.

Penurunan produksi padi yang relatif besar diperkirakan terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Sumatra Selatan. Di sisi lain, beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur. Bila kekeringan panjang benar-benar terjadi, BPS memprediksi, produksi padi 2014 terancam lebih rendah lagi.

Bila itu terjadi, pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) harus mengatur strategi untuk memenuhi stok beras nasional. Alternatifnya, keran impor beras perlu dipertimbangkan dibuka. Mengingat, tahun ini pemerintah menargetkan produksi padi sebesar 73 juta GKG.

Sebenarnya, pemerintah sudah merevisi target produksi padi tahun ini dari sebelumnya yang sebesar 76,57 juta ton GKG. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, pemerintah menargetkan produksi beras 2014 sebesar 43,05 juta ton dengan kebutuhan beras sebesar 33,03 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×