Reporter: Eka Saputra | Editor: Edy Can
JAKARTA. Produksi minyak mentah nasional kembali meleset. Ini membuat anggota Komisi VII DPR Mustafa Kamal kecewa.
Sebab, gagalnya pencapaian target produksi minyak mentah nasional ini bukan yang pertama kali. Pada 2010 lalu, produksi minyak hanya mencapai 954.000 barel per hari sedangkan targetnya sebesa 965.000 barel per hari.
Begitu juga terjadi pada tahun sebelumnya. Pada 2009 silam, produksi minyak hanya mencapai 948.000 barel per hari sedangkan targetnya sebesar 960.000 barel per hari.
Untuk 2011, produksi minyak mentah hanya mencapai 898.000 barel per hari. Angka ini jauh dari target sebesar 945.000 barel per hari.
Kamal menduga produksi minyak 2012 bakal meleset bila kinerja pemerintah tak diperbaiki. "Perlu ada perbaikan," tegasnya, Kamis (5/1).
Dia meminta pemerintah harus belajar dari kasus yang terjadi di Blok Offshore North West Java (ONWJ). Menurutnya, produksi Blok ONWJ meningkat dari 31.000 barel per hari dari 23.000 barel per hari setelah beralih ke tangan Pertamina. "Berarti ada yang salah dari KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) yang selama ini mengelola blok minyak kita," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) menyatakan melesetnya produksi minyak mentah nasional karena berbagai faktor. Diantaranya kasus pencurian peralatan minyak dan gas, aksi unjuk rasa, sabotase, penghentian kegiatan dan ancaman. Selain itu ada juga gangguan cuaca yang membuat produksi minyak melorot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News