kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,39   6,03   0.65%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden Jokowi: Kontribusi ekonomi digital bisa 8,5% dari PDB


Jumat, 07 Desember 2018 / 11:40 WIB
Presiden Jokowi: Kontribusi ekonomi digital bisa 8,5% dari PDB
ILUSTRASI. Presiden Jokowi membuka sidang kabinet paripurna


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan kontribusi ekonomi digital di tahun ini bisa mencapai 8,5% terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia.

Jumlah tersebut tumbuh dibanding tahun lalu yang kontribusinya hanya sebesar 7,3%. "Angka ini, angka yang jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi kita sebesar 5,1%," katanya saat menghadiri acara pembukaan digital startup 2018 di Balai Kartini, Jumat (7/12).

"Alhamdulillah lompatan-lompatan ini merupakan kemajuan dari sociopreneur kita," lanjut Presiden.

Bahkan secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, kontribusi ekonomi digital masih akan terus tumbuh. Di tahun 2020 pemerintah menargetkan kontribusi terhadap PDB bisa mencapai US$ 130 miliar.

"Itu kalau dinilai, jumlahnya bisa sekitar 11%-12% dari PDB. Sangat besar, bahkan angkanya ini lebih besar dari ekonomi di salah satu negara ASEAN," katanya.

Maka itu pemerintah saat ini, kata Rudiantara, terus mendukung perkembangan ekonomi digital khusunya startup di Indonesia. Menururbya, saat ini pemerintah bukan lagi sebagai regulator, melainkan justru sebagai fasilitator bagi anak-anak muda ini untuk berkembang dengan produk startup-nya.

"Mengakselerasi biar jadi unicorn. Jangan sampe belum apa-aoa kok sudah diatur harus ijin ini ijin itu. Kecuali urusan pajak ya, dia juga harus bayar," jelas dia.

Apalagi jika dilihat jumlah startup memang banyak tapi dari data 100 startup yang ada, yang berjalan terus-menerus hanya 4-5 startup saja. "Jadi jangan dibikin sulit-sulitlah mereka tuh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×