kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Presiden Jokowi: Energi terbarukan harus bisa lebih murah


Senin, 02 Juli 2018 / 19:46 WIB
Presiden Jokowi: Energi terbarukan harus bisa lebih murah
ILUSTRASI. Presiden Jokowi meresmikan PLTB I di Sidenreng Rappang


Reporter: Ardian Taufik Gesuri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  SIDENRENG-RAPPANG. Satu babak baru energi terbarukan telah dipancangkan. Senin 2 Juli ini, Presiden Jokowi meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 75 MW di Sidenreng-Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan komitmennya untuk mendirikan lebih banyak lagi pembangkit listrik tenaga bayu atau angin, air, surya, panas bumi, dan seterusnya yang tergolong energi baru dan terbarukan. “Ini menunjukkan bahwa sumber energi kita yang potensial bukan hanya batubara, tapi bermacam-macam sumber energi yang bisa kita kembangkan,” ucap Jokowi.

Jokowi menampakkan kegembiraannya dengan telah beroperasinya pembangkit listrik tenaga angin yang merupakan bagian dari proyek listrik 35.000 MW —yang selesai digarap dalam masa jabatannya. “Kalau melihat kincir-kincir ini kita seperti berada di mana...? Di Belanda yang banyak kincir-kincir anginnya, seperti di negara-negara Eropa,” ungkapnya.

Bahkan Presiden Jokowi menargetkan, pada 2025, energi baru dan terbarukan ini mencapai 25% dari total kapasitas listrik Indonesia. “Saat ini energi baru dan terbarukan masih 2.000 MW, belum sampai 10% dari kapasitas listrik yang ada,” ujar Jokowi.

Pengembang PLTB Sidrap I, PT Binatek Energi Terbarukan yang berpartner dengan UPC Renewable Asia asal Amerika Serikat, menanamkan modal sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Dalam tempo 2,5 tahun sejak penandatanganan kontrak, kini PLTB Sidrap I yang berwujud 30 kincir angin raksasa setinggi total 120 meter ini telah beroperasi secara komersial dengan harga jual 10 sen-11 sen dollar AS.

Menurut Presiden Jokowi, harga listrik energi terbarukan tersebut masih terhitung mahal. “Harus bisa lebih rendah lagi,” katanya. Namun ia yakin ke depannya, dengan semakin banyaknya investasi yang masuk, maka kompetisi akan semakin meningkat, sehingga harganya bisa turun.  “Tidak usah dikasih insentif, karena banyak yang ngantre mau berinvestasi pembangkit,” ucapnya.

Erwin Jahja, Presiden Direktur PT BInatek Energj Terbarukan, juga yakin untuk proyek-proyek selanjutnya harga listriknya bisa lebih murah. Apalagi bila infrastrukturnya sudah siap. “Kami saat ini mengembangkan PLTB Sidrap II dengan kapasitas 50 MW,” ujar Erwin.

Selain di Sidrap, Binatek juga sedang menggarap PLTB Jeneponto di Sulsel, PLTB Tanah Laut di Kalsel, dan PLTB Ciletuh-Sukabumi di Jawa Barat. Direktur Utama PLN Sofyan Basir pun yakin harga energi baru dan terbarukan tidak harus lebih mahal dari energi konvensional. Buktinya ia bisa menekan harga listrik PLTB Sidrap I menjadi di bawah 11 sen dollar AS. Bahkan harga listrik PLTB Sidrap II nanti bisa ditekan menjadi 6,8 sen dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×