Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mendorong pembiayaan darurat kesehatan dunia dalam masa pandemi virus corona (Covid-19).
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual. Jokowi mendorong penyusunan mekanisme baru dalam sumber daya kesehatan.
"Kita harus menyusun mekanisme baru penggalangan sumber daya kesehatan dunia, termasuk untuk pembiayaan darurat kesehatan dunia yang antara lain digunakan untuk pembelian vaksin, obat, dan alat kesehatan," ujarnya, Rabu (22/9).
Selain itu Jokowi juga mendorong penyusunan standar protokol kesehatan global. Sehingga terdapat kesamaan standar protokol kesehatan di setiap negara di dunia.
Standar tersebut antara lain mengatur tentang perjalanan lintas batas negara. Kepala Negara juga menyerukan agar negara berkembang harus diberdayakan menjadi bagian dari solusi.
Baca Juga: Presiden Jokowi akan sampaikan pidato dalam sidang ke-76 majelis umum PBB
Kapasitas manufaktur lokal harus dibangun dalam menghadapi krisis kesehatan. Hal itu agar kebutuhan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan bisa tersedia secara cepat dan merata di seluruh dunia.
"Indonesia berkomitmen dan mampu menjadi bagian dari rantai pasok global," imbuhnya.
Terkait dengan vaksin, Jokowi kembali menegaskan bahwa ketimpangan vaksin antarnegara harus segera diatasi. Melalui Covax Facility, kerjasama berbagi dosis atau dose-sharing dan akses yang merata terhadap vaksin harus ditingkatkan.
Jokowi juga meminta agar politisasi dan nasionalisme vaksin harus diakhiri. Menurutnya, solidaritas dan kerja sama merupakan kunci agar dunia segera keluar dari pandemi dan segera pulih bersama.
"Sebagai Presiden G20 tahun depan, Indonesia akan berkontribusi pada upaya dunia memperkuat arsitektur ketahanan kesehatan global demi anak cucu kita di masa depan," tandasnya.
Untuk diketahui, pertemuan tingkat tinggi dunia terkait penanganan pandemi Covid-19 tersebut digagas oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Ini merupakan pertemuan kedua yang digagas Presiden Biden setelah Meeting of Major Economic Forum pada 17 September 2021 lalu.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Selanjutnya: Jokowi bagikan 124.120 sertifikat tanah hasil redistribusi tanah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News