kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Prabowo merasa tak cocok bila jadi Wakil Presiden


Sabtu, 28 September 2013 / 15:20 WIB
Prabowo merasa tak cocok bila jadi Wakil Presiden
ILUSTRASI. Warga berjalan menggunakan payung saat hujan lebat di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta, Selasa (5/4/2022). Cuaca besok di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pimpinan partai politik kini berlomba-lomba menjadi calon presiden (capres). Demikian pula dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (28/9/2013), setiba dari Malaysia menemui Wilfirda Soik, TKI yang menghadapi hukuman mati di negara itu, Prabowo secara panjang lebar menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan tentang isu apa pun.

"Pak, buat Bapak capres harga mati ya?" tanya salah seorang wartawan.

Pertanyaan ini membuat Prabowo tertawa. "Saya rasa, saya nggak cocok ya kalau jadi wakil," ujar Prabowo.

Dia yakin Partai Gerindra bisa menembus perolehan suara di atas 20 persen sehingga berpeluang besar mengajukan capres sendiri. Namun untuk sosok calon wakil presiden yang akan mendampinginya, Prabowo mengatakan dia tak mau terlalu dini berspekulasi.

Meskipun demikian dia tidak membantah telah menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh. "Bahwa dalam kehidupan berdemokrasi, kami saling berkomunikasi. Kita tunggu saja kabar mainnya," ucap Prabowo.

Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu menuturkan akan mendeklarasikan wakilnya setelah hasil pemilihan legislatif diketahui. Sementara untuk deklarasi capres, dia akan menentukan waktu yang tepat.

Terkait dengan efek Jokowi yang membuat nama Gubernur DKI Jakarta itu populer, Prabowo mengaku tak mempersoalkannya. "Siapa pun yang berhasrat dan dapat dukungan, serta dikehendaki rakyat ya silakan," ucapnya. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×