Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengatakan, pekerjaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lumayan. Hal itu diungkapkannya usai dilakukan klarifikasi dan verifikasi harta kekayaan calon presiden dan calon wakil presiden oleh KPK.
Awalnya, Prabowo menyatakan dirinya kaget lantaran KPK telah mengirimkan tim untuk mengecek langsung rumah pribadinya di Hambalang, Bogor.
"Dan ternyata saya baru tahu ternyata KPK sudah mengirim tim untuk mengecek ke rumah saya di atas, di Hambalang. Jadi pekerjanan KPK lumayan," kata Prabowo kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/6).
Kendati demikian, Prabowo tetap mengucapkan terima kasih kepada Ketua KPK dan seluruh komisionernya karena telah melakukan verifikasi harta kekayaannya dengan lancar dan teliti. Ia juga mengaku akan mendukung usaha KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. "Pemberantasan korupsi adalah sesuatu tuntutan bangsa, tuntutan rakyat, keharusan kita bersama," tambah dia.
Sebelumnya, Prabowo telah melaporkan LHKPN-nya selaku mantan Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI Departemen Pertahanan pada 23 Juli 2003. Prabowo mencatatkan kekayaan senilai Rp 10,65 miliar dan US$ 4.216. Nilai tersebut terdiri atas tanah dan bangunan dengan total Rp 2,732 miliar di Kabupaten Cianjur dan Jakarta Selatan.
Selain itu, ada harta bergerak berupa sejumlah mobil, logam mulia, batu mulia, barang seni, barang antik, surat berharga, dan giro. Dari harta kekayaan tersebut, Prabowo juga tercatat memiliki utang senilai Rp 500 juta dan US$ 3.800.
Enam tahun setelah itu, ketika maju sebagai wakil presiden mendampingi Megawati pada 2009, LKPHN Prabowo yang dilaporkan ke KPK meningkat hingga Rp 1,6 triliun. Menurut Sekretaris Jendral Gerindra Ahmad Muzani, yang saat itu diutus untuk melaporkan kekayaan Prabowo, LKPHN Prabowo meningkat karena Ketua Dewan Pembina Gerindra itu fokus berbisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News