kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,54   -19,95   -2.16%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPKM darurat, Mendag sebut harga bahan pokok masih stabil


Senin, 05 Juli 2021 / 18:41 WIB
PPKM darurat, Mendag sebut harga bahan pokok masih stabil
ILUSTRASI. Mendag Muhammad Lutfi memastikan di masa PPKM darurat kebutuhan barang pokok tersedia dengan baik. Harga barang pokok juga relatif stabil.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan saat ini kebutuhan barang pokok tersedia dengan baik. Harga barang pokok juga relatif stabil.

Ia menyebut, harga beras medium pada Juni lalu mencapai Rp 10.500/Kg, saat ini tetap Rp 10.500/Kg. Lalu, harga beras premium pada awal Juni mencapai Rp 12.400/Kg dan saat ini Rp 12.300/Kg.

Kemudian, harga gula pasir terbilang stabil yakni Rp 13.000/Kg. Minyak goreng kemasan sederhana yang pada awal Juni seharga Rp 13.900/liter, saat ini Rp 14.100/liter. Kenaikan harga yang terbilang sedikit itu karena tingginya harga CPO pada bulan-bulan sebelumnya.

Harga daging sapi yakni Rp 126.000/Kg, daging ayam ras seharga Rp 35.700/Kg, telur ayam ras Rp 25.800/Kg. Lalu bawang merah Rp 31.300/Kg, Bawang Putih (kating) seharga Rp 28.900/Kg dan harga tepung terigu Rp 10.200/Kg.

Baca Juga: BPS sebut penurunan harga pada bulan Juni 2021 akibat normalisasi pasca Lebaran

Lutfi mengatakan, terjadi sedikit kenaikan harga cabai. Meski begitu, adanya panen cabai di Banyuwangi dalam waktu dekat diyakini akan segera membuat harga cabai akan turun kembali. Saat ini harga cabai merah keriting mencapai Rp 33.700/Kg dan cabai merah besar seharga Rp 32.400/Kg.

“Seluruh barang pokok yang ada, yang saya sebutkan tadi itu mempunyai kecukupan lebih dari 2 minggu, yang lain lebih dari 1 bulan. Jadi saya bisa mengatakan semua barang-barang ini ada, terjangkau dan stabil. Dan mudah-mudahan dalam PPKM darurat ini barang pokok tidak menjadi permasalahan apapun,” ujar Mendag Lutfi saat konferensi pers virtual, Senin (5/7).

Lebih lanjut, Lutfi mengatakan, tidak akan ada impor beras dalam waktu dekat ini. Ia menyebut, hasil panen beras tahun ini diprediksi akan lebih baik dari tahun lalu. Sebab, panen beras tahun ini diprediksi mencapai 33 juta ton. Seperti diketahui, realisasi hasil panen beras tahun 2020 mencapai 31,33 juta ton.

Selain itu, saat ini stok beras yang ada di Bulog mencapai 1,39 juta ton. Terdiri dari 1,37 jjta stok CBP (cadangan beras pemerintah) dan 14.765 ton stok komersial.

Lutfi mengatakan, panyaluran beras Bulog untuk Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) mencapai 80.000 ton per bulan. Ketahanan stok juga diperkirakan setidaknya untuk 12 bulan (satu tahun) kedepan.

“Kalau kita mengikuti alur dari pemikiran ini, kita bisa pastikan bahwa tidak ada impor dan ketersediaan di Bulog juga cukup. Jadi saya rasa bahwa ini bagus, stok nasional juga baik dan saya tidak ada ekspektasi sama sekali untuk mengimpor beras dalam waktu yang dekat ini,” ucap Lutfi.

Selanjutnya: Mendag pastikan tidak ada impor beras dalam waktu dekat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×