Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, tidak akan ada impor beras dalam waktu dekat ini. Ia menjelaskan, hasil panen beras tahun ini diprediksi akan lebih baik dari tahun lalu.
Hal ini berdasarkan prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa hasil panen beras tahun 2021 diprediksi mencapai 33 juta ton. Seperti diketahui, realisasi hasil panen beras tahun 2020 mencapai 31,33 juta ton.
Selain itu, saat ini stok beras yang ada di Perum Bulog mencapai 1,39 juta ton. Terdiri dari 1,37 juta stok CBP (cadangan beras pemerintah) dan 14.765 ton stok komersial.
Lutfi mengatakan, penyaluran beras Bulog untuk Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) mencapai 80.000 ton per bulan. Ketahanan stok juga diperkirakan setidaknya untuk 12 bulan (satu tahun) ke depan.
Baca Juga: Melihat dampak kenaikan harga pangan global terhadap Indonesia
“Kalau kita mengikuti alur dari pemikiran ini, kita bisa pastikan bahwa tidak ada impor dan ketersediaan di Bulog juga cukup. Jadi saya rasa bahwa ini bagus, stok nasional juga baik dan saya tidak ada ekspektasi sama sekali untuk mengimpor beras dalam waktu yang dekat ini,” ujar Lutfi saat konferensi pers virtual, Senin (5/7).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai persoalan impor beras. Jokowi menegaskan bahwa tidak ada impor beras yang masuk hingga Juni tahun ini.
"Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita, Indonesia," ujar Jokowi seperti dikutip dari saluran Youtube sekretariat presiden, Jumat (26/3).
Jokowi menerangkan, Indonesia tak mengimpor beras selama hampir tiga tahun terakhir. Dia menerangkan, adanya Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan dengan Thailand dan Vietnam pun hanya untuk berjaga-jaga di tengah pandemi Covid-19.
"Saya tegaskan memang ada MoU dengan Thailand dan Vietnam. itu hanya untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian. Saya tegaskan sekali lagi berasnya belum masuk," ujarnya.
Adapun, rencana impor ini terdapat dalam paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Kemendag, Kamis (4/3). Alokasi impor ini terbagi 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai kebutuhan Bulog.
Selanjutnya: Beri edukasi soal PPN, Ditjen Pajak kirimkan surat pemberitahuan ke 13 juta WP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News