Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Dugaan korupsi proyek Hambalang semakin terang. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengaku telah mengetahui aliran dana mencurigakan dalam proyek senilai Rp 2,5 triliun itu.
Kepala PPATK Muhammad Yusuf mengaku telah mengetahui nama-nama individu serta perusahaan yang terkait aliran dana proyek pusat pendidikan, pelatihan dan sekolah olahraga nasional Bukit Hambalang itu. Meski begitu, dia belum bisa membeberkan nama individu serta perusahaan-perusahaan yang terkait itu.
Menurut Yusuf, pihaknya masih terus menyelidiki aliran dana kasus Hambalang itu. Karena itu, Yusuf menyatakan belum bisa mengungkapkan apakah ada peranan partai politik maupun kementerian dan lembaga dalam kasus ini. "Sebentar lagi kami bisa menyimpulkan. Saat ini masih ditelusuri keterlibatan birokrat, politisi atau pengusaha," tutur Yusuf, Senin (25/6).
Yang pasti, Yusuf mengatakan, dugaan korupsi proyek Hambalang lebih besar ketimbang dugaan korupsi proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang. Dia berjanji akan secepatnya mengungkapkan kasus tersebut. "Tidak ada kendala apapun. Kami hanya memang masih melakukan penelitian dari data-data yang kami temukan," kata Yusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News