Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polri mendukung ketahanan pangan. Salah satunya untuk komoditas jagung.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Polri bersama Kementerian Pertanian dan stakeholeder lainnya, serta 135.563 kelompok tani telah mendorong penanaman jagung pada 429.000 hektare lahan. Polri juga mengembangkan inovasi bibit unggul, pupuk dan aplikasi gugus tugas polri mendukung ketahanan pangan.
Tercatat, hingga Juni 2025 Polri telah melaksanakan panen raya serentak. Yakni pada kuartal pertama dan kedua dengan hasil panen mencapai 2,08 juta ton sampai dengan 2,5 juta ton.
Baca Juga: Prabowo Lakukan Panen Raya Jagung Seluas 344.000 Hektare
"Pada kuartal III-2025 kami menargetkan penanaman jagung pada 750.000 hektare lahan dengan estimasi hasil panen sekitar 3 juta ton sampai dengan 7,5 juta ton. Serta pada kuartal 4 target penanaman jagung pada 1 juta hektare lahan dengan estimasi hasil panen sebesar 4 juta ton sampai dengan 10 juta ton," ujar Listyo pada Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara, Selasa (1/7).
Selain itu, Listyo bilang bahwa Polri memberikan bantuan alat mesin pertanian dan pendampingan teknis pada seluruh tahapan budi daya jagung. Membangun 18 gudang pangan Polri hingga menginisiasi kolaborasi untuk menyatukan kepentingan dari hulu hingga hilir dengan menjadikan koperasi sebagai garda terdepan.
"Upaya ini bukan hanya untuk meningkatkan kualiutas dan kuantitas hasil panen tapi juga memperkuat posisi tawar petani serta menjamin penyerapan sesuai standar harga pemerintah," kata Listyo.
Guna menjamin seluruh panen terserap secara optimal, Listyo mengatakan, Polri bersama stakeholder terkait menjalin kerja sama ekspor 20.000 ton jagung yang dilakukan secara bertahap.
Ia bilang, pada juni 2025 telah dilakukan ekspor perdana 1.200 ton jagung dari Kalimantan Barat menuju Malaysia. Serta 6.000 ton jagung dari NTB menuju Filipina.
"Kami optimis dengan keteguhan tekad seluruh komponen bangsa kita mampu menggapai cita-cita mulia menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," kata Listyo.
Selanjutnya: Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar, Harga Naik sejak September 2023
Menarik Dibaca: Jangan Bilas Dengan Air, Ini Cara Perempuan Tetap Aktif dan Nyaman Saat Red Days
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News