Reporter: TribunNews | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dukungan agar Presiden ke-2 RI Soeharto dianugerahi gelar Pahlawan Nasional terus menguat. Kali ini, dukungan datang dari tokoh Papua sekaligus anggota DPR Fraksi Golkar, Robert J. Kardinal, yang menilai Soeharto memiliki jasa besar dalam menjaga kedaulatan dan membangun Papua.
Menurut Robert, kiprah Soeharto dalam pembebasan Irian Barat pada awal 1960-an menjadi bukti kontribusinya terhadap keutuhan Indonesia.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto dipercaya Presiden Soekarno memimpin Komando Mandala Pembebasan Irian Barat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1962.
“Operasi Mandala di bawah komando Soeharto berhasil menekan Belanda secara militer dan diplomatik hingga tercapainya Perjanjian New York 1962. Dari situ jalan menuju integrasi Papua dengan Indonesia terbuka,” ujar Robert di Jakarta, Sabtu (8/11).
Baca Juga: 40 Tokoh Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional oleh Mensos, Ada Soeharto hingga Gus Dur
Ia menilai kepemimpinan Soeharto dalam operasi tersebut menunjukkan kemampuan strategis memadukan kekuatan militer dan diplomasi. “Peran beliau tidak bisa dilepaskan dari proses penegakan kedaulatan Indonesia,” tambahnya.
Selain aspek militer, Robert juga menyoroti kebijakan pembangunan Soeharto di Papua, terutama lewat program transmigrasi pada 1980-an. Program ini disebut berhasil membuka wilayah baru, memperluas kegiatan ekonomi, dan memperkuat integrasi nasional.
“Transmigrasi bukan hanya soal ekonomi, tapi juga nation building. Program itu mempererat rasa persaudaraan sebangsa dan menghadirkan negara di ujung timur Indonesia,” ujarnya.
Robert menyebut warisan pembangunan Soeharto masih dirasakan hingga kini di wilayah-wilayah seperti Manokwari, Merauke, Timika, dan Nabire. Karena itu, ia menilai Soeharto layak mendapat gelar Pahlawan Nasional atas jasa menjaga keutuhan NKRI dan pemerataan pembangunan.
“Dengan fakta historis dan kontribusi konkret tersebut, kami berharap pemerintah dapat mempertimbangkan secara objektif pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Jenderal (Purn) Soeharto,” tegasnya.
Baca Juga: Soeharto-Gus Dur-Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Cek Hak Tunjangannya
Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon, menegaskan Soeharto memenuhi syarat untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Menurutnya, Soeharto memiliki catatan perjuangan kuat dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Operasi Pembebasan Irian Barat. “Beliau punya jasa besar, dan tuduhan-tuduhan yang muncul selama ini tidak terbukti secara hukum,” kata Fadli di Istana Kepresidenan, Rabu (5/11).
Meski demikian, wacana pemberian gelar ini kembali memunculkan perdebatan publik. Bagi sebagian kalangan, penetapan gelar pahlawan bagi tokoh dengan warisan kontroversial seperti Soeharto bukan hanya soal penghargaan negara, tetapi juga tentang bagaimana bangsa ini menata ingatan sejarah dan menegakkan nilai demokrasi.
Baca Juga: Apa Syarat Menjadi Pahlawan Nasional? Ini Ketentuan Umum dan Khusus sesuai UU
Ketika masa lalu tidak dibicarakan secara jujur, risiko pengulangan sejarah kelam menjadi nyata. Karena itu, proses penetapan gelar pahlawan bagi Soeharto dinilai penting dilakukan secara terbuka, objektif, dan berbasis keseimbangan antara jasa dan tanggung jawab sejarah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Golkar Sebut Soeharto Layak Sandang Pahlawan Nasional, Jasa-jasanya Besar Ikut Bangun Papua, https://www.tribunnews.com/nasional/7752335/golkar-sebut-soeharto-layak-sandang-pahlawan-nasional-jasa-jasanya-besar-ikut-bangun-papua?page=all&s=paging_new.
Selanjutnya: Kembangkan Bandara Internasional Bali Utara, BIBU Gandeng GDPS
Menarik Dibaca: Vivo Y21d HP Murah Cuma 2 Jutaan, Ada Baterai BlueVolt 6500 mAh!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













