CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Polisi: Demo di KPK sudah direncanakan rusuh


Senin, 23 Mei 2016 / 18:22 WIB
Polisi: Demo di KPK sudah direncanakan rusuh


Sumber: Kompas.com | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Polisi masih terus menyelidiki terkait aksi kekerasan yang dilakukan pendemo di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Jumat (20/5) lalu. Polisi menduga para pendemo memang sudah merencanakan aksi tersebut berakhir ricuh.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, hasil penyelidikan dari pihak kepolisian menunjukan memang adanya niatan dari para pendemo untuk rusuh. Hal tersebut karena ditemukan barang bukti berupa telur dan juga anak panah dari demo tersebut.

"Dari pendemo awalnya sudah niatnya rusuh, buktinya dia bawa telur dan melempar petugas, berati memang sudah niat dari awal," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/5).

Awi menambahkan, saat ini, kepolisian masih mendalami insiden tersebut. Namun, hingga kini kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kejadian tersebut. Ia mengatakan kepolisian masih memeriksa saksi-saksi, rekaman Close Circuit Television (CCTV) dan rekaman dari media masa untuk mendalami peristiwa tersebut.

"Pak Dirkrimum (Krishna Murti) diperintahkan oleh Pak Kapolda untuk menyelidiki kejadian tersebut dan kemarin masih menganalisa terus, siapa berbuat apa harus jelas. Massa ini kan, jangan sampai kita salah tangkap," ucapnya.

Menurut Awi, kejadian unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan Gedung KPK akhir pekan lalu, bukanlah yang pertama kali. Untuk itu, hari ini, jajaran Polda Metro Jaya bersama KPK mengadakan rapat koordinasi terkait pengamanan di gedung itu.

Seperti diketahui, Jumat (20/5) lalu, aksi unjuk rasa dari Forum Betawi Rempug (FBR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan Laskar Luar Batang di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berakhir ricuh. Akibat kejadian tersebut, kaca di pos pengamanan Gedung KPK dan kaca halte Transjakarta Kuningan Madya pecah.

Sebanyak empat orang dan satu anggota polisi juga terluka dalam aksi ini. Terkait aksi tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa empat busur dan anak panah, sebuah tiang bendera terbuat dari pelat besi, dan peluru gas air mata. (Akhdi Martin Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×