kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Polisi Akan Kejar dan Sita Aset Henry Surya Senilai Rp 3 Triliun


Kamis, 16 Maret 2023 / 16:26 WIB
Polisi Akan Kejar dan Sita Aset Henry Surya Senilai Rp 3 Triliun
Petinggi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Henry Surya kembali ditetapkan sebagai tersangka terkait pelanggaran dalam pembentukan KSP Indosurya.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menetapkan kembali petinggi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Henry Surya sebagai tersangka, Bareskrim Polri juga melakukan kembali melacak aset-aset dari tersangka ini.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menduga masih ada aset-aset yang disita dalam kasus ini. Mengingat, sebelumnya aset senilai Rp 2,4 triliun sudah disita.

Whisnu menduga, ada aset yang bisa disita dengan nilainya sekitar Rp 3 triliun. Aset yang diperkirakan berupa tanah hingga uang tunai ini sedang dicari bekerja sama dengan PPATK dan Kejaksaan.

“Nantinya kita berharap Rp 2,4 triliun yang sudah disita ditambah aset yang akan kita sita sekitar Rp 3 triliun nantinya bisa dikembalikan ke korban,” ujar Whisnu dalam konferensi pers, Kamis (16/3).

Baca Juga: Henry Surya Kembali Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Pasal yang Dikenakan

Adapun, saat ini pihaknya sedang meminta izin untuk melakukan penyitaan dari aset-aset tersebut.

Seperti diketahui, Henry Surya ditetapkan sebagai tersangka dengan dikenakan pasal 263 dan 266 terkait pemalsuan surat saat pembentukan KSP Indosurya. Pasal itu akan ditambah terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Whisnu bilang saat membentuk KSP Indosurya, Henry Surya ini membuat seolah-olah berita acara saat pembentukan tersebut benar-benar terjadi. Padahal, ketika ditelusuri, berita acara tersebut palsu.

“Seharusnya kan ada rapat pendirian koperasi, tapi ini seolah-olah ada padahal tidak ada,” tambahnya.

Baca Juga: Ditetapkan Kembali Sebagai Tersangka, Kuasa Hukum Henry Surya: Kami Hormati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×