Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda buka suara soal tutupnya audisi PB Djarum tahun 2020. Hal itu lantaran PB Djarum dituding melakukan eksploitasi anak.
Pasalnya klub bulutangkis dengan sponsor merek rokok ternama itu memajang logonya pada baju yang digunakan anak peserta audisi.
Baca Juga: KPAI angkat bicara soal penghentian audisi bulu tangkis PB Djarum
Selain itu nama yang identik dengan produk rokok pun dianggap menjadi eksploitasi. Namun, Erlinda meminta agar KPAI melihat suatu masalah secara menyeluruh tidak dari satu sisi.
"KPAI tidak boleh melihatnya dengan kaca mata kuda," terang Erlinda usai bertemu dengan Kepala Staf Presiden, Moeldoko, Senin (9/9).
Dalam audisi PB Djarum diungkapkan Erlinda terdapat pembibitan talenta bulutangkis Indonesia. Mantan komisioner KPAI tahun 2014-2017 itu mengatakan tidak ada unsur eksploitasi dalam audisi tersebut.
Beberapa saran juga disampaikan oleh Ketua Indonesia Child Protection Watch tersebut. Salah satunya adalah mengganti nama audisi dengan menghilangkan unsur produk rokok tersebut.
Baca Juga: PB Djarum hentikan audisi tahun 2020, Kak Seto: Kayak anak kecil
"Kenapa tidak kita ganti saja, bukan audisi Djarum, tapi misalnya audisi bulu tangkis anak berprestasi atau silakan saja dengan nama-nama yang lain," terang Erlinda.
Polemik tersebut perlu ditindaklanjuti dengan mediasi kedua pihak. Erlinda bilang mempertahankan audisi bulutangkis menjadi penting dan tidak mematikan potensi yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News