CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

PNBP Tahun 2021 Capai Rp 452 Triliun, Sri Mulyani: Luar Biasa


Selasa, 04 Januari 2022 / 11:15 WIB
PNBP Tahun 2021 Capai Rp 452 Triliun, Sri Mulyani: Luar Biasa
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan pers tentang realisasi pelaksanaan APBN 2021 di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (3/1/2022). . ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sepanjang 2021 sebesar Rp 452 triliun atau 151,6% dari target APBN dan tumbuh 31,5%.

“Pertumbuhan PBNP kita luar biasa yakni Rp 452 triliun, suatu lonjakan yang luar biasa. Angka ini juga sudah melalui free Covid-19 Rp 490 triliun di 2019,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan,  dalam Konferensi Pers APBN KITA 2021, Senin (3/1).

Adapun, penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) migas sebanyak Rp 98 triliun atau 130,7% dari target dan naik 41,9%. Menurut Sri Mulyani peningkatan ini terjadi karena adanya komoditas yakni kenaikan Indonesia Crude Price (ICP) dalam 12 bulan terakhir.

Untuk pendapatan SDA nonmigas yakni penerimaannya sebesar Rp 52,8 triliun atau sebesar 181,4% dari target APBN dan naik 87,6%. Penerimaan ini didukung oleh kenaikan harga komoditas minerba (batubara, tembaga, dan nikel) serta didukung oleh kenaikan sektor kehutanan dan panas bumi.

Baca Juga: Pemanfaatan Insentif Pajak Sepanjang Tahun Lalu Mencapai Rp 68,32 Triliun

Pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan penerimaannya mencapai Rp 30,5 triliun batau 116,7% dari target APBN namun menurun 53,8%. Sri Mulyani mengatakan, penerimaan ini tetap di atas target namun lebih rendah dari tahun lalu karena dipengaruhi berkurangnya setoran dividen karena dampak pandemi Covid-19.

Kemudian, untuk pendapatan PNBP lainnya mencapai Rp 151,1 triliun atau 138,4% dari target APBN dan naik 35,9%. Pendapatan ini didorong oleh adanya kenaikan pendapatan dari Hak Negara lainnya (penjualan hasil tambang dan domestic market obligation migas dan meningkatnya layanan PNBP Kementerian/Lembaga.

Lalu, untuk pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) mencapai 119,5 triliun atau 203,3% dari target APBN dan meningkat 72,5%.

Pendapatan ini didukung oleh adanya kenaikan pendapatan BLU sawit dampak dari kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO), serta peningkatan layanan pendidikan, jasa telekomunikasi, pengelolaan kawasan, pendapatan dari layanan BLU Kementerian/Lembaga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×