Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tidak pernah menyesali pilihannya untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) dalam pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta putaran II. PKS memutuskan mendukung Foke-Nara atas dasar berbagai pertimbangan, meski jagoannya itu ternyata bukan menjadi pilihan warga Jakarta.
Anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, partainya memutuskan untuk memilih mendukung Foke lantaran calon gubernur incumbent itu memberi keyakinan tetap akan berkomitmen untuk mengakomodasi program yang diperjuangkan pada Pemilukada putaran pertama. Foke, lanjut Hidayat, juga tetap menjalankan program-programnya hingga akhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta kini.
"Jadi wajar PKS mendukung Foke sampai tahun 2017," ucap Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/9).
Hidayat menambahkan, PKS sebelumnya sudah membuka peluang kepada Jokowi pasca-putaran pertama. Setelah pertemuan pertama, lanjut Hidayat, Jokowi tidak kembali menemui pihaknya untuk membicarakan lanjutan koalisi. Selain itu, kata Hidayat, pihaknya mempertimbangkan dinamika politik, seperti masih banyaknya pemilih mengambang.
"Potensi golput (tidak memilih) sekirar 36% dan pendukung Pak Foke yang signifikan," kata Hidayat.
Sebelumnya, pada Pemilukada putaran pertama, Hidayat Nur Wahid maju menjadi salah satu calon gubernur berpasangan dengan Didik J Rachbini. Keduanya merupakan pasangan yang diusung oleh PKS. Sayang, pasangan ini gagal melaju ke Pemilukada putaran II karena hanya berada di urutan ketiga dengan perolehan suara sebesar 508.113 suara atau setara dengan 11,72%.
Sebagai catatan, berdasarkan perhitungan cepat (quick count) Litbang Kompas pada Pemilukada putaran II ini, perolehan suara sementara pasangan Jokowi-Ahok mencatatkan kemenangan dengan persentase mencapai 52,97%. Sementara itu, persentase suara pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) hanya mencapai 47,03%.
Hasil hitung cepat Indo Barometer, Jokowi-Basuki mendapat 54,11% suara dan Foke-Nara mendapat 45,89% suara. Selain itu, hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia, Jokowi-Basuki mendapat suara 53,68% dan Foke-Nara sebanyak 46,32%. Adapun hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia, pasangan Jokowi-Basuki mendapatkan suara 53,81% dan Foke-Nara sebesar 46,19% suara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News