Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) menilai program makan bergizi gratis (MBG) jadi angin segar bagi peternak rakyat. Pasalnya, terdapat 13 juta tenaga kerja yang bergantung di sektor peternakan.
"Ini juga bisa menjaga harga ayam dan telur agar tetap stabil," kata Ketua Umum PINSAR, Singgih Januratmoko dalam keterangaya, Jum'at (6/12).
Singgih yang juga pendiri Janu Putra Group itu, mengatakan PINSAR siap bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis.
Program tersebut, menurut Singgih bukan hanya mengatasi persoalan gizi di anak anak sampai dengan remaja. Namun juga uluran tangan pemerintah dalam mengurai benang kusut masalah peternak rakyat.
Baca Juga: Japfa Siap Mendukung Implementasi Program Makanan Bergizi Gratis
Dia menegaskan dengan adanya makan bergizi gratis akan menyerap telur dan ayam dalam jumlah besar, sehingga dipastikan akan ada multiplier effect atau efek berganda yang bisa dirasakan peternak UMKM yang selama ini kesulitan karena berhadapan dengan korporasi raksasa di bidang perunggasan.
Di samping itu, Singgih menegaskan program makan bergizi gratis merupakan langkah konkret untuk mendukung kedaulatan pangan dan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat.
"Pemerintah dan peternak rakyat bisa mempertahankan kedaulatan pangan. Karena sektor perunggasan ini dapat dicukupi di dalam negeri tidak perlu impor," ujar Singgih.
Ia menambahkan bahwa sektor perunggasan memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan program ini. Apalagi, ayam dan telur dapat menjadi sumber protein yang mudah diakses dan sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
"Kami dari PINSAR siap mendukung ketersediaan produk unggas berkualitas untuk menyukseskan program ini," katanya.
Walau begitu, Singgih meminta kepada pemerintah untuk dapat melibatkan peternak lokal. Dengan begitu, tujuan MBG untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan dapat tercapai.
Selain itu, Singgih juga mengusulkan agar program ini dilengkapi dengan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan bergizi.
"Edukasi adalah kunci agar masyarakat memahami manfaat dari asupan bergizi. Dengan begitu, program ini tidak hanya bersifat sesaat tetapi juga membawa perubahan jangka panjang," pungkasnya.
Baca Juga: Dibayangi Paceklik, Mentan Sebut Produksi Beras RI Malah Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News