CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pilkada dorong uang beredar kian banyak


Senin, 08 Januari 2018 / 10:35 WIB
Pilkada dorong uang beredar kian banyak


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peredaran uang kartal tahun ini diperkirakan meningkat 10%-12% dari 2017. Adanya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 171 daerah bakal mendorong penambahan uang beredar. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, uang kartal yang diedarkan hingga akhir 2017 mencapai Rp 694,8 triliun. Jumlah itu meningkat 13,4% dibandingkan pada akhir tahun 2016 yang sebesar Rp 612,6 triliun. Pertumbuhan uang beredar di akhir tahun 2017 tersebut merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Data BI, posisi uang yang diedarkan memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun pada akhir 2016, uang yang diedarkan hanya tumbuh 4,4% dari posisi  2015 yang sebesar Rp 586,7 triliun. Sementara, posisi uang beredar pada 2015 tumbuh 11% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 528,5 triliun.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi menjelaskan, rata-rata peningkatan uang beredar sebesar 10% per tahun. Pada tahun lalu, jumlah uang beredar tumbuh di atas rata-rata karena adanya emisi baru. Sedangkan, "Tahun politik, uang kartal yang diedarkan akan naik 10%-12%," terang Suhaedi, Jumat (5/1). 

Peredaran uang bertambah karena di tahun politik, kegiatan sejumlah bidang bisnis meningkat. Sebut saja di bidang atribut politik, hingga jasa pendukung kampanye lainnya. Peningkatan uang beredar juga didukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi tahun 2018. 

BI prediksi pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,1-5,5% (yoy). "Uang itu mengikuti kegiatan ekonomi. Kalau transaksi ekonomi di suatu negara tinggi, uangnya meningkat. Kegiatan ekonomi kami catat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pembangunan di berbagai daerah sangat berpengaruh,” jelas Suhaedi.

Gubernur BI Agus Martowardojo bilang, selain perkembangan perekonomian, pendorong uang beredar adalah inflasi dan nilai tukar rupiah. Tahun ini inflasi diperkirakan masih stabil 3,5% plus minus 1%. Sedangkan nilai tukar rupiah diharapkan stabil di level Rp 13.500 per dollar Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×