Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pilkada serentak pada 27 November 2024 semakin dekat, dengan perhatian utama tertuju pada persaingan di tiga provinsi besar: Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Di wilayah-wilayah ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, terlibat dalam persaingan sengit.
Baca Juga: H-6 Pilgub Jateng, Simak Cara Cek Profil dan Visi Misi Paslon
Jawa Tengah: PDIP Unggul Tipis
Hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan bahwa pasangan Andika-Hendi (PDIP) unggul tipis atas pasangan Luthfi-Yasin (KIM Plus) dengan elektabilitas masing-masing 28,8% dan 28,1%.
Namun, sebanyak 43,1% responden belum menentukan pilihan, membuat persaingan tetap terbuka lebar. Survei ini melibatkan 1.000 responden di Jawa Tengah dengan margin of error 3,1%.
Baca Juga: Calon Tunggal Pilkada vs Kotak Kosong? Ini Cara Nyoblos & Skema Pemilihannya
Survei lain dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga menunjukkan hasil yang ketat.
Sebanyak 48,1% responden memilih Andika-Hendi, sementara Luthfi-Yasin memperoleh 47,5%. Margin of error survei ini sebesar 2,9%, sehingga perubahan dinamika pemilih masih mungkin terjadi.
Jakarta: Pramono-Rano Unggul, Peluang Satu Putaran
Di Jakarta, pasangan Pramono Anung-Rano Karno (PDIP) terus menunjukkan tren positif dalam berbagai survei.
Hasil jajak pendapat Indopolling Network menyebut pasangan ini memiliki elektabilitas 48,4%, mengungguli pasangan Ridwan Kamil-Suswono (38,4%).
Baca Juga: Debat Pilkada Jateng: Hendi Klaim Pernah Naikkan UMK 50% saat Jadi Wali Kota Semarang
Sementara pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana hanya meraih 4%, dengan undecided voters mencapai 9,2%.
Jika undecided voters terdistribusi secara proporsional, Indopolling memprediksi Pramono-Rano mampu meraih hingga 53,3% suara, membuka peluang besar bagi Pilgub Jakarta berlangsung satu putaran.
Survei PolMark Indonesia juga menguatkan dominasi Pramono-Rano dengan elektabilitas 40,3%, dibandingkan RK-Suswono (34,8%) dan Dharma-Kun (3,2%).
Namun, dinamika tetap berlangsung, terutama terkait fenomena split ticket voting. Sebagian pendukung partai Koalisi Indonesia Maju, seperti Golkar, PKS, dan Gerindra, terlihat tidak solid dalam mendukung RK-Suswono, memberikan peluang tambahan bagi Pramono-Rano.
Baca Juga: Bawaslu Sebut 95.171 TPS di Pilkada 2024 Rawan DPT Bermasalah
Suara Pemilih Lintas Partai Jadi Rebutan
Dosen Politik FISIP UI, Aditya Perdana, menilai kompetisi di Jakarta dan Jawa Tengah sangat ketat.
"Pilkada di dua wilayah ini akan menjadi pertarungan figur dan strategi partai," ujarnya, Rabu (20/11/2024).
Di Jakarta, pengaruh figur mantan Gubernur Anies Baswedan, yang dianggap berhasil selama menjabat, menjadi faktor penting.
Baca Juga: Pilkada Serentak Digelar Rabu 27 November 2024, Libur atau Tidak?
Anies yang kini mendukung Pramono, disebut dapat menarik dukungan dari kelompok "Anak Abah", basis loyalisnya.
Namun, Ridwan Kamil mengandalkan dukungan Presiden Jokowi dan kubu koalisi pemerintahan Prabowo. RK berharap ada konsolidasi kuat dari pusat hingga daerah untuk mempertahankan peluang menang.
Selanjutnya: Perkuat GCG, Pelindo Kolaborasi dengan Jamdatun
Menarik Dibaca: 3 Cara Memilih Sabun Muka yang Cocok Sesuai Jenis Kulit, Jangan Sampai Salah!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News