Reporter: Yudho Winarto |
JAKARTA. Menteri Sekretaris Negara (Mensetneg) Sudi Silalahi mengungkapkan Indonesia bakal secara resmi memiliki pesawat kepresidenan sendiri pada tahun 2013.
"Ya mungkin mendarat di sini akhir 2013, " kata Sudi di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, Senin (13/6). Rencana pembelian pesawat tipe Boeing Bisnis Jet (BBJ) 2 asal Amerika Serikat seharga US$ 58 juta itu, menurut Sudi telah mendapatkan persetujuan DPR tahun lalu.
"Oleh karena itu, Menkeu untuk menindaklanjuti dan kemudian kita juga bisa negosiasi sehingga harga bisa turun lagi, " katanya .
Sudi kembali menegaskan pengadaan pesawat ini sudah sangat mendesak di mana pembahasan pengadaan pesawat kepresidenan ini sudah berlangsung sejak era pemerintahan SBY -Jusuf Kalla.
Seperti diketahui, BBJ adalah pesawat yang dibuat khusus untuk pelanggan korporasi berdasarkan seri Boeing 737-800, yang bentuk dan spesifikasinya mirip 737 yang milik Garuda.
Dengan luas interior sebesar 93 meter persegi dan layout ruangan menyerupai ruang rapat, BBJ dirancang untuk kapasitas penumpang maksimum 50 orang dan diawaki oleh 4 kru. Kecepatan jelajahnya 890 km/jam, sedikit lebih cepat dibanding dengan versi komersialnya yang hanya 823 km/jam.
Pesawat ini hanya dapat menempuh jarak sekitar 5510 mil laut (sekitar 10.200 km) setara dengan versi komersial dengan beban penuh. Sementara jika hanya dimuati oleh 8 orang jarak tempuhnya hanya bertambah menjadi 6,200 nm (11,480 km).
Sejak diperkenalkan pada tahun 1999, pesawat kenegaraan jenis BBJ tercatat sudah digunakan oleh 13 negara dengan jumlah total 21 pesawat. Pengguna terbanyak adalah Uni Emirate Arab dengan 6 pesawat, di tempat kedua adalah India yang menggunakan 3 pesawat. Sementara negara jiran yaitu Malaysia tercatat menggunakan satu pesawat yang dioperasikan oleh Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
