Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan sebesar 5,4%, lebih tinggi dari target tahun ini yang sebesar 5,2%. Target tersebut berdasarkan Nota Keuangan RAPBN 2018 yang akan dibacakan pemerintah di DPR, siang ini, Rabu (16/8).
Dalam draf Nota Keuangan yang diterima KONTAN, target tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi global. Dari sisi domestik, target itu akan didorong oleh kinerja investasi dan ekspor.
"Kebijakan pengampunan pajak tahun 2016-2017 diharapkan memberi dorongan peningkatan pada sisi investasi di sektor riil, sementara di sisi lain pemerintah akan tetap mendorong investasi di bidang infrastruktur dalam meningkatkan daya saing dan konektivitas nasional," bunyi Nota Keuangan RAPBN 2018 yang dikutip, Rabu (16/8).
Dari sisi ekspor, terutama komoditas nonmigas diharapkan lebih baik seiring dengan membaiknya permintaan dari negara-negara mitra dagang utama.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap stabil dengan dukungan inflasi yang terkendali dalam level yang rendah. Sedangkan konsumsi pemerintah akan dipengaruhi oleh kelanjutan kebijakan efisiensi pada belanja operasional yang tidak produktif.
Dalam draf tersebut, pemerintah juga menetapkan target inflasi 2018 3,5%, nilai tukar rupiah sebesar Rp 13.500 per dollar Amerika Serikat, dan tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,3%.
Tak hanya itu, pemerintah juga menargetkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$48 per barel, lifting minyak Indonesia sebesar 800 ribu barel per hari, dan lifting gas mencapai 1.200 ribu barel setara minyak per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News