kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia andalkan mesin domestik


Minggu, 29 September 2019 / 12:47 WIB
Pertumbuhan ekonomi Indonesia andalkan mesin domestik
ILUSTRASI. Lapangan Kerja


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

Di tengah pelemahan ekonomi global, Andry menilai pemerintah mesti fokus menggarap sektor-sektor yang terjangkau dalam jangka pendek (low-hanging fruit sectors) seperti pariwisata, makanan dan minuman, FMCG, dan infrastruktur. Pemerintah juga mesti menata dan mengembangkan potensi perekonomian lokal di daerah-daerah dengan berkoordinasi lebih erat dengan pemerintah daerah. 

“Selain itu, memperluas kesepakatan-kesepakatan dagang regional untuk mendorong kinerja ekspor ke depan,” tuturnya. 

Adapun, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, BI memang melihat laju pertumbuhan ekonomi domestik cenderung melemah. Potensi pertumbuhan ada, tapi tidak besar untuk saat ini. 

Baca Juga: Masih dibayangi aksi unjuk rasa, berikut prediksi pergerakan rupiah pekan depan

Namun, BI memandang rumah tangga dan pemerintah masih mampu melakukan pengeluaran yang kuat. “Naiknya konsumsi pemerintah seiring mengikuti besaran PDB, sedangkan naiknya konsumsi juga tertopang bantuan sosial yang terus naik juga,” tutur Onny. 

Oleh karena itu, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di bawah titik tengah kisaran 5%-5,4%. “Masih akan ada di titik tengah kisaran tersebut, meski sesuai yang disampaikan Gubernur BI sebelumnya, (pertumbuhan) akan lebih bias ke bawah,” ujar Onny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×