kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Perputaran Ekonomi dari Pemberian Hampers Lebaran 2024 Diperkirakan Capai Rp 10,73 T


Rabu, 10 April 2024 / 06:33 WIB
Perputaran Ekonomi dari Pemberian Hampers Lebaran 2024 Diperkirakan Capai Rp 10,73 T
ILUSTRASI. Total potensi perputaran ekonomi dari pemberian hampers tersebut secara nasional capai Rp 10,73 triliun


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Syariah Indonesia (BSI) Institute menyebut antusiasme masyarakat untuk memberikan bingkisan atau hampers kepada kerabat atau teman cukup antusias pada Lebaran 2024.

Berdasarkan perhitungan BSI Institute, total potensi perputaran ekonomi dari pemberian hampers tersebut secara nasional adalah sebesar Rp 10,73 triliun.

Senior Quantitative Analyst BSI Institute Fatiya Rumi Humaira menyampaikan, tingkat konsumsi masyarakat selama periode Ramadan dan menjelang Lebaran tahun ini memang cukup tinggi yaitu sebesar 66,1%.

Di tengah peningkatan konsumsi tersebut, alokasi untuk aktivitas ekonomi yang bersifat altruisme (KBBI: sifat yang lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain) juga cukup tinggi.

“Sebanyak 21% masyarakat memberi hampers kepada kerabat atau saudara selama periode Ramadan Idul Fitri. Rata-rata biaya hampers adalah sebesar Rp365.350,” mengutip laporan BSI Institute quarterly (Kuartal I 2024), Rabu (10/4).

Baca Juga: H-2 Jelang Lebaran, 2,5 Juta Kendaraan Melintasi Tol Astra Infra

Dari pemberian hampers tersebut, hampir sepertiganya atau 26,6% berisikan kue Lebaran bertajuk tepung dan gula.

Selain pemberian hampers, antusiasme konsumsi masyarakat selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini yakni sebanyak 70% digunakan untuk membersihkan rumah jelang puasa. Masih terkait rumah, 19,1% juga membeli perlengkapan atau dekorasi rumah selama Ramadan.

Disamping itu, salah satu metode yang cukup banyak digunakan untuk berbelanja kebutuhan Ramadan. Adapun beberapa aspek pertimbangan utama untuk berbelanja online adalah diskon/promo (91,2%), harga (86,2%), kecepatan pengiriman (60,3%).

Kemudian, ulasan pembeli lain (47,1%), variasi metode pembayaran (45,9%), garansi sampai sebelum hari raya (30,3%), jangkauan area pengiriman (27,1%), dan keramahtamahan pelayanan (24%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×