kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pernah tersinggung oleh Romahurmuziy, Mahfud MD: Semuanya hanya soal waktu


Jumat, 15 Maret 2019 / 14:42 WIB
Pernah tersinggung oleh Romahurmuziy, Mahfud MD: Semuanya hanya soal waktu


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD ikut mengomentari kabar penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Melalui Tweet-nya pada hari Jumat ini, Mahfud MD seolah mengenang masa lalu dengan menggunakan Bahasa Inggris. Ia menyinggung pertemuan di Hotel Damawangsa.

Mahfud bilang, segalanya hanya soal waktu. "As I told you at that night, in Darmawangsa Hotel: everything is matter of time..!," cuit Mahfud.

Dilansir dari TribunNews.com, beberapa bulan yang lalu Mahfud MD pernah blak-blakan menyampaikan kekecewaannya pada Romahurmuziy. Hal itu terjadi saat ia gagal menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019, di mana akhirnya Ma'ruf Amin yang lebih dipilih.

Saat itu, Mahfud MD menegaskan kalau dirinya tidak kecewa karena gagal jadi cawapres Jokowi. Namun, Mahfud MD mengaku tersinggung dengan pernyataan Ketua PPP Romahurmuziy soal seragam yang ia kenakan.

Hal itu disampaikan Mahfud MD pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (15/8) tahun lalu. Awalnya, Mahfud MD menceritakan drama yang terjadi padanya menjelang deklarasi capres-cawapres pada saat itu.

Ia menceritakan, pada tanggal 1 Agustus 2018 pukul 23.00 WIB, dirinya diundang oleh Mensesneg Pratikno ditemui bersama Mantan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Teten Masduki.

Di rumah Pratikno tersebut, Mahfud MD mengaku diberitahu kalau pilihan cawapres Jokowi sudah mengerucut kepada dirinya.

Saat itu, Mahfud MD diminta berisiap-siap dan segera menyelesaikan syarat-syarat yang diperlukan sebagai cawapres dan disarankan untuk melakukan komunikasi dengan PKB.

"Saya melakukan komunikasi dengan orang-orang Cak Imin, saya katakan saya kan bukan calon lewat PKB kenapa saya harus menyelesaikan dengan PKB? Nanti malah orang golkar menganggap saya orang calon PKB gitu, makanya saya menemui orang-orang yang dianggap berpengaruh terhadap Cak Imin," jelasnya.

Kemudian seminggu setelahnya, Mahfud MD mengaku diundang lagi oleh Pratikno di rumahnya lagi, dan ada Teten Masduki juga.

Pada pertemua itu, Mahfud MD mengaku sudah diberi skenario hingga ke pendaftaran capres-cawapres. "Sudah detail," katanya.

Nah keesokan paginya, yakni hari di mana Jokowi mendeklarasikan cawapresnya, ia dimintai CV untuk deklarasi oleh Pramono Anung. Ia juga mengaku ditelepon oleh ajudan Presiden untuk datang dan mengukur baju.

Namun karena bentrok, Mahfud MD akhirnya diminta untuk membawa baju yang ia sukai dan pas, nanti dibuatkan dengan ukuran itu dan sama dengan Jokowi.

Kemudian pukul 13.00 WIB, Teten Masduki memastikan kalau pengumuman pukul 16.00 WIB dan Mahfud diminta duduk di ruangan sebelahnya.

"Tapi baju yang saya pakai itu baju saya sendiri, karena yang dari presiden kan mau dipakainya besok (saat pendaftaran)," kata dia.

Kemudian yang terjadi, yang diumumkan oleh Jokowi sebagai pendampingnya yakni Maruf Amin. Menurutnya, ia tidak merasa sakit hati atau kecewa dengan keputusan tersebut.

Namun, ia tersinggung dengan pernyataan Ketua PPP Romahurmuziy soal seragam yang ia kenakan.

"Begitu keluar dari ruangan itu, dia bilang lho Pak Mahfud itu kan maunya sendiri, katanya, bikin baju sendiri, siapa yang nyuruh? gitu," kata Mahfud MD mencontohkan perkataan Romahurmuziy.

Padahal, kata dia, Romahurmuziy sendiri yang menyampaikan padanya bahwa Mahfud MD sudah final.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×