Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kinerja industri manufaktur berpotensi meningkat pada awal tahun 2023.
Ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index BI (PMI-BI) kuartal I-2023 yang sebesar 53,30% atau lebih tinggi dari 50,06% pada kuartal IV-2022.
Bila menilik laporan PMI-BI yang diluncurkan hari ini, Jumat (13/1), kenaikan PMI-BI didorong oleh kenaikan semua komponen pembentuknya.
Seperti contohnya komponen kecepatan penerimaan barang input. Pada kuartal I-2023, komponen ini diperkirakan mencatat indeks 50,15% atau naik dari 48,60% pada kuartal IV-2022.
Tak hanya meningkat, komponen ini bahkan kembali ke zona ekspansif atau indeks di atas 50%.
Baca Juga: Survei BI: Kinerja Industri Manufaktur Melambat di Kuartal IV-2022
Kemudian komponen volume produksi diperkirkaan mencatat indeks 56,19%, atau lebih tinggi dari 50,29% pada kuartal IV-2022.
Ini sejalan dengan perkiraan permintaan yang meningkat, didukung kapasitas penyimpanan, serta ketersediaan sarana produksi.
Komponen volume total pesanan barang input juga idyakini meningkat menjadi 55,24%, dari 52,65% pada kuartal IV-2022.
Pun volume persediaan barang jadi diperkirakan mencatat indeks 53,17%, atau naik dari 50,59% pada kuartal sebelumnya. Inis ejalan dengan perkiraan volume produksi yang meningkat.
Sedangkan penggunaan tenaga kerja pada kuartal I-2023 mencatat idneks 49,19%. Memang, ini naik dari 46,68% pada kuartal sebelumnya. Namun, ini belum lepas dari fase kontraksi, atau indeks di bawah 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News