kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peringati hari antikorupsi sedunia, ini pesan Sri Mulyani ke jajaran Kemenkeu


Selasa, 03 Desember 2019 / 13:26 WIB
Peringati hari antikorupsi sedunia, ini pesan Sri Mulyani ke jajaran Kemenkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan sambutan dalam acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (3/12).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019, Selasa (3/12). Dalam perayaan kali ini, Kemenkeu berkomitmen menghapus perilaku koruptif dalam 

Meski reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Keuangan telah berjalan hampir 15 tahun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta tim kepatuhan internal terus diperkuat agar semakin efektif menghapus perilaku koruptif di dalam institusi bendahara negara tersebut. 

Baca Juga: Performa Banyak Perusahaan Tidak Sesuai Target, Ini Kinerja Emiten Indeks Kompas100

“Korupsi adalah musuh yang sangat nyata, tantangan yang bisa menghancurkan negara. Kita tidak perlu musuh dari luar, musuh dari dalam diri kita sendiri justru yang biasanya paling bisa meruntuhkan bangsa,” tutur Sri Mulyani dalam sambutannya membuka acara peringatan Hakordia  2019 di Kantor Pusat Ditjen Pajak. 

Bendahara negara itu mengatakan, kejahatan korupsi belasan tahun lalu sempat menjadi sangat sistemik dalam birokrasi pemerintah Indonesia. Syukurnya, reformasi birokrasi yang dicanangkan pemerintah, khususnya Kemenkeu, sekitar 15 tahun lalu perlahan mampu memperbaiki kondisi. 

Namun Sri Mulyani mengatakan, tantangan saat ini dalam memberantas korupsi di internal Kemenkeu semakin kompleks. Di sisi lain, peran tim kepatuhan internal yang dibentuk Kemenkeu juga dianggapnya belum cukup bertaji sebagai pertahanan insitutusi terhadap kasus-kasus korupsi. 

Baca Juga: Gunung Merapi erupsi, adakah kaitannya dengan gempa Sleman?

“Tim kepatuhan internal itu untuk menciptakan pressure dan unit tersebut masih harus didorong agar lebih efektif. Menurutnya, unit kepatuhan internal harus menjadi  lines of defence yang efektif,” tandasnya. 

Sri Mulyani juga meminta agar unit-unit di Kemenkeu yang telah memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) tidak merasa cepat puas. Sebab, predikat tersebut tidak menjamin unit benar-benar sudah bersih dari korupsi. 

“Pesan saya, yang sudah WBK-WBBM artinya beban moral anda semua menjadi lebih besar. Jangan sampai ada yang sudah WBK tapi lalu ditangkap karena ada yang begitu kejadian. Pesan saya, hati-hati,” tutur dia. 

Baca Juga: Mayoritas Emiten Farmasi Sukses Mengerek Kinerja

Sri Mulyani pun mendorong agar unit-unit lain bisa juga mendapat predikat WBK-WBBM. Di Ditjen Pajak misalnya, baru ada 87 unit vertikal yang memperoleh predikat WBK dan 19 unit vertikal mendapat predikat WBBM. Sementara, ada lebih dari 400 unit vertikal di lingkungan Kemenkeu, menurutnya. 

Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, selaku tuan rumah acara peringatan tersebut menambahkan, Hakordia diperingati oleh Kemenkeu stiap tahunnya dalam rangka membangun komitmen dan membangkitkan semangat antikorupsi dan nilai integritas di dalam lingkungan Kemenkeu. 

“Supaya kita sesama pegawai Kemenkeu semua saling mengingatkan untuk mencegah dan menghindari perilaku korupsi. Tema Hakordia Kemenkeu tahun ini yaitu Tanpa Korupsi Kemenkeu Kuat dan Indonesia Maju,” tandas Suryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×