kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pergerakan harga komoditas ini pengaruhi surplus neraca perdagangan


Rabu, 15 Desember 2021 / 16:34 WIB
Pergerakan harga komoditas ini pengaruhi surplus neraca perdagangan
ILUSTRASI. Petugas dibantu alat berat memindahkan peti kemas di Terminal peti kemas International Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (22/11/2021). Pergerakan harga komoditas ini pengaruhi surplus neraca perdagangan.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada November 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, keuntungan neraca perdagangan pada bulan laporan sebesar US$ 3,51 miliar. 

Kepala BPS Margo Yuwono kemudian mengatakan, surplus pada bulan November 2021 ini didorong oleh nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada nilai impor. 

“Surplus ini karena ekspor kita masih lebih tinggi dari impor, di mana ekspor pada bulan November 2021 sebesar US$ 22,84 miliar dan impor di bulan November 2021 sebesar US$ 19,33 miliar,” kata Margo, Rabu (15/12) via video conference. 

Nah, pergerakan baik ekspor maupun impor Indonesia pada bulan laporan tak lepas dari pergerakan harga-harga komoidtas baik komoditas minyak dan gas (migas) maupun non migas. 

Baca Juga: Neraca perdagangan November kembali cetak surplus, BPS: 19 bulan berturut-turut

Beberapa komoditas non migas terpantau mengalmai peningkatan, seperti minyak kernel yang naik 13,76% mtm, timah naik 3,81% mtm, karet naik 3,18% mtm, juga minyak kelapa sawit, nikel, serta emas. 

Sebaliknya, ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga. Seperti minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) yang turun 2,04% mtm menjadi US$ 80,1 per barel. Namun, bila dibandingkan dengan November 2020, ICP masih naik 97,02% yoy. 

Selain itu, sejumlah komoditas non migas juga mengalami penurunan harga, seperti di antaranya batubara yang turun 29,86% mtm, alumunium turun 10,15% mtm, serta tembaga turun 1,02% mtm. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×