kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perdagangan barang industri terus melaju


Senin, 02 Mei 2016 / 16:03 WIB
Perdagangan barang industri terus melaju


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks perdagangan besar (IHPB) atau grosir atau agen umum nonmigas pada April 2016 mengalami inflasi 0,67% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi inflasi yang cukup besar yakni 11,65%.

Kepala BPS Suryamin mengatakan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok barang ekspor nonmigas yakni 3,04%. Tak hanya itu, inflasi tersebut disumbang oleh inflasi pada impor nonmigas sebesar 1,95%. Sementara itu, indlasi sektor industri tercatat hanya 0,2%.

"Inflasi impor nonmigas perlu diwaspadai. Tetapi ekspor nonmigas yang inflasi lebih besar menjadi suatu keuntungan bagi kita. Artinya barang industri juga bergerak," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Senin (2/5).

Sementara sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,77% dan 0,81%.

BPS juga mencatat, IHPB bahan bangunan atau konstruksi bulan April 2016 mengalami inflasi 0,01% dibanding bulan sebelumnya. Sementara dibandingkan tahun sebelumnya terjadi inflasi 1,25%.

Berdasarkan kelompoknya, inflasi pada IHPB konstruksi tersebut disumbang oleh kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal dan bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, serta komunikasi yang masing-masing inflasi sebesar 0,04% dan 0,08%.

Sementara itu, kelompok bangunan pekerjaan umum untuk pertanian, pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan, serta bangunan lainnya mengalami deflasi masing-masing 0,06%, 0,18%, dan 0,10%.

Menurut Suryamin, deflasi tersebut terjadi karena penurunan harga pada beberapa komoditi, seperti semen, besi, harga tanah urukan, hingga keramik di bulan lalu. "Mudah-mudahan ada dampak positif terhadap pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan tahun ini. Berarti cukup terkontrol harga komoditi bahan bangunan untuk jembatan, jalan, tapi harga kebutuhan barang-barangnya harganya masih terkontrol," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×