Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, perang perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China bisa berimbas positif dan negatif terhadap negara-negara. Namun demikian menurut Darmin, Indonesia tidak perlu fokus pada perang dagang tersebut
Darmin bilang, Indonesia perlu fokus pada urusan sendiri, terutama transaksi berjalan yang masih mencatat defisit (current account deficit atau CAD), meski masih di bawah batas aman sebesar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Untuk diketahui, transaksi berjalan Indonesia telah mencatat defisit sejak kuartal keempat 2011 silam. "Itu berarti yang nomor satu harus diurusi adalah CAD itu, tidak perlu terlalu fokus pada perang dagangnya," kata Darmin usai acara Halal bihalal di kantornya, Kamis (21/6).
Namun, defisit pada transaksi berjalan menandakan kinerja impor naik tajam. Walaupun di sisi lain pertumbuhan kinerja ekspor melambat.
Pemerintah kata Darmin, telah menyusun kebijakan baik untuk industri atau sumber daya alam untuk memperbaiki kinerja ekspor dalam negeri.
Selain itu, baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi juga telah membicarakan soal tarif bea masuk yang tinggi, padahal Indonesia dan India memiliki kerja sama perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News