kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Per 7 Februari 2021, zona merah corona turun jadi 43, ini sebarannya


Rabu, 10 Februari 2021 / 08:56 WIB
Per 7 Februari 2021, zona merah corona turun jadi 43, ini sebarannya
ILUSTRASI. Per 7 Februari 2021, zona merah corona turun jadi 43, ini sebarannya. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah mulai menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakatan (PPKM) Mikro di Jawa Bali mulai 9 Februari 2021. Bersamaan itu, jumlah zona merah corona berkurang pada akhir Januari 2021. Namun jumlah zona merah corona tersebut masih tinggi.

Mengutip laman Covid19.go.id, hingga Minggu (7/2) jumlah zona merah corona di Indonesia turun menjadi 43 kabupaten/kota. Jumlah zona merah corona tersebut turun dari pekan sebelumnya 31 Januari 2021 yang mencapai ada 63 daerah.

Zona merah corona adalah daerah berisiko tinggi penularan virus corona. Satgas Covid-19 memperbarui data zona penularan virus corona, dari zona merah, zona hijau, dan zona oranye setiap minggu.

Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus bertambah setiap hari. Namun penambahan kasus positif dalam sepekan terakhir tak setinggi pekan sebelumnya yang berkali-kali mencatat rekor harian.

Berdasarkan pengumuman laman Covid19.go.id, hingga Selasa (9/2) ada tambahan 8.700 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.174.779 kasus positif corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 10.424 orang sehingga menjadi sebanyak 973.452 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 213 orang menjadi sebanyak 31.976 orang.

Baca juga: Simak penjelasan WHO tentang mutasi virus corona yang diperkirakan lebih mematikan

Zona merah corona terbanyak masih berada di Jawa Tengah yang mencapai 6 kabupaten/kota. Namun, jumlah zona merah corona di Jawa Tengah tersebut berkurang cukup banyak dari pekan sebelumnya yang mencapai 12 wilayah.

Sama dengan Jawa Tengah, zona merah corona di Bali juga paling banyak dengan 6 wilayah. Jumlah zona merah corona di Bali tersebut sama seperti pekan sebelumnya.

Berikut daftar zona merah corona di Indonesia berdasarkan data terbaru, 7 Februari 2021:

Zona Merah Corona di Sumatera Utara

  • Kota Medan

Zona Merah Corona di Sulawesi Utara

  • Kota Manado

Baca zona merah corona lain di halaman selanjutnya

Zona Merah Corona di Sulawesi Tengah 

  • Morowali
  • Palu

Zona Merah Corona di Papua

  • Kota Jayapura
  • Keerom

Zona Merah Corona di Nusa Tenggara Timur

  • Sumba Timur
  • Ende
  • Kota Kupang
  • Manggarai Timur    

Zona Merah Corona di Lampung

  • Lampung Tengah
  • Lampung Timur

Zona Merah Corona di Kalimantan Timur

  • Kutai Timur
  • Paser
  • Kota Balikpapan
  • Kota Bontang
  • Berau    

Zona Merah Corona di Kalimantan Tengah

  • Kota Palangkaraya

Zona Merah Corona di Kalimantan Selatan

  • Kotabaru   
  • Tapin

Baca daftar zona merah lain di halaman selanjutnya

Zona Merah Corona di Jawa Timur

  • Jombang
  • Kota Madiun    

Zona Merah Corona di Jawa Tengah

  • Purbalingga
  • Purworejo
  • Wonogiri
  • Pati
  • Kota Surakarta
  • Kota Semarang

Zona Merah Corona di Jawa Barat

  • Kota Bogor 

Zona Merah Corona di Jambi

  • Kota Sungai Penuh

Zona Merah Corona di DKI Jakarta

  • Jakarta Utara    
  • Jakarta Barat    
  • Jakarta Selatan    
  • Jakarta Timur    

Zona Merah Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta

  • Bantul
  • Kulon Progo
  • Kota Yogyakarta

Zona Merah Corona di Bali

  • Jembrana    
  • Tabanan    
  • Badung    
  • Gianyar    
  • Bangli
  • Kota Denpasar

Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:

Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:

Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk

PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online

Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)

Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS

Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, banyak daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Berapa dosis kebutuhan vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh dari corona?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×