kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penyeludupan BBM masih marak


Senin, 17 September 2012 / 20:09 WIB
Penyeludupan BBM masih marak
ILUSTRASI. Sido Muncul akan menggelar RUPSLB pada 3 Sepember 2021 untuk meminta persetujuan aksi pembagian saham bonus ini.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Penyeludupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ternyata masih terjadi hingga saat ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Jero menilai, aksi penyeludupan terjadi karena selisih harga BBM bersubsidi yang jauh dengan harga BBM non subsidi. "Banyak orang nekat melakukan penyelundupan, namun kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan penangkapan," ujar Jero Senin (17/9).

Ia berharap, agar penambahan kuota subsidi BBM sebanyak 4 juta kilo liter bisa disetujui oleh DPR. "Saya kira bisa disetujui karena ini untuk rakyat," katanya optimistis.

Jero menambahkan, untuk DKI Jakarta, kuota BBM bersubsidi jenis premium sudah habis pada 15 September lalu. Karena rapat baru digelar malam ini, membuat kuota BBM yang tadinya dialokasikan untuk minyak tanah dan solar, sementara dipindahkan ke premium.

"Kalau malam ini disetujui, besok pagi kami bisa tenang dan besok tinggal dihitung penambahan kuotanya untuk 3 bulan ke depan," jelas Jero.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×