Reporter: Uji Agung Santosa |
JAKARTA. Peningkatan defisit APBN 2009 tidak akan menaikkan rasio utang Indonesia terhadap PDB. Rasio utang Indonesia 2009 akan menurun dari 33% menjadi 30,1%, lebih rendah dari tahun 2007 yang mencapai 37%. Namun penurunan rasio utang ini lebih disebabkan karena peningkatan PDB Indonesia yang meningkat menjadi Rp 5.327 triliun pada 2009.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Paskah Suzetta mengatakan pemerintah sudah menghitung perubahan kurs rupiah terhadap dolar AS terhadap kemampuan pemerintah dalam membayar utang.
"Penambahan utang tidak akan mengubah rasio utang terhadap PDB, karena kita menambah defisit. Kecuali kalau defisit tidak diperlebar, kita tidak bisa bayar utang," kata Paskah di Jakarta, kemarin. Pemerintah sudah memperhitungkan segala efek dari kenaikan defisit APBN 2009 yang mencapai 2,5% dari PDB. Kenaikan itu akan lebih disebabkan karena tidak adanya penambahan penerimaan.
Sebelumnya dalam dokumen tertulis Menteri Keuangan seperti disampaikan pada Komisi XI DPR RI, disebutkan bahwa depresiasi rupiah membuat bunga utang Indonesia naik Rp 8,1 triliun (0,2% PDB) dari angka awal Rp 109,3 triliun menjadi Rp 117,4 triliun.
Penerimaan di sektor pajak akan turun Rp 58,95 triliun seiring dengan penurunan kinerja ekonomi, koreksi kurs dan penurunan harga minyak. Sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) turun Rp 73,07 triliun dengan penurunan harga minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News