kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Pengusaha klaim hubungan dengan Pajak membaik


Selasa, 21 Februari 2017 / 21:01 WIB
Pengusaha klaim hubungan dengan Pajak membaik


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, kepercayaan pengusaha pada pejabat pajak sudah semakin membaik. Meskipun, masih kerap ada masalah atau dispute antara pengusaha dan otoritas pajak. 

“Semakin baik, makin bagus, dengan adanya reformasi perpajakan, ada Tax Amnesty, sekarang lebih terbuka, dibanding dulu lebih enak,” kata Rosan saat ditemui di Gedung Mar’ie Muhammad DJP Pusat, Selasa (21/2).

Beberapa dispute yang masih terjadi antara lain perbedaan hitung antara petugas pajak dan Wajib Pajak (WP). “Lebih kepada beda persepsi. Penterjemahan peraturan kan suka beda-beda. Tetapi tidak ada dispute yang major menurut saya,” kata dia.

Rosan bilang, kalangan pengusaha mengerti soal target pajak tinggi untuk mendukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Di sisi lain, proses pemeriksaan pajak, menurut dia, masih wajar dan tidak agresif. 

“Sejauh ini masih dalam kewajaran, belum ada yang megkhawatirkan dari laporan yang saya dengar-dengar,” ucapnya.

Adapun bila tagihan pajak lebih besar ketimbang yang dibayarkan oleh pengusaya atau bila ada discrepancies (ketidaksesuaian), otoritas pajak sekarang bisa diajak bertemu dan berbicara soal tagihan tersebut. Namun sejatinya, pengusaha siap membayar pajak apabila sesuai dengan kewajiban.

“Kalau memang usaha kita naik, kita fair-fair saja bayar pajak, tetapi bila keadaannya kurang baik ya kita bayar sesuai dengan kemampuan kita,” jelasnya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa sekarang komunikasi dengan fiskus jauh lebih sering. termasuk sebelum pemnbuatan kebijakan. “Sekarang Kadin dan asosiasi banyak sekali diminta masukannya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×