Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Usai meletusnya gunung Kelud di Jawa Timur pekan lalu, kini para pengungsi terancam bahaya lahar dingin. Jika hujan turun, dipastikan lahar dingin berpotensi mengalir ke puluhan anak sungai yang berhulu di puncak gunung Kelud yang terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang.
Tidak berbeda dari persiapan erupsi gunung Kelud lalu, pemerintah daerah dan satgas penanggulangan bencana juga sudah siap sedia. Warga yang berada di daerah bantaran sungai telah di evakuasi. Selain itu warga juga dihimbau agar menjauhi zona aliran lahar dingin karena sangat berbahaya.
Dosen Universitas Airlangga Surabaya, Mufti Mubarok, turut aktif ke lapangan untuk melakukan sosialisasi bahaya lahar dingin kepada warga di Kecamatan Kasembon, Kandangan, dan Ngoro, Jombang, Jawa Timur.
Ia mengungkapkan aliran lahar ini sangat berbahaya untuk warga, sehingga proses evakuasi harus segera dilakukan karena pihaknya tak tahu kapan lahar dingin ini akan mengalir.
“Sebagai antisipasi, kami sudah mengevakuasi warga dari daerah bantaran sungai yang dialiri lahar dingin. Karena lahar dingin ini mengandung belerang yang berbahaya," ujar Mufti, Selasa (18/2).
"Warga juga sudah diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dekat sungai dan diminta waspada. Aliran lahar dingin ini tidak dapat ditahan, tapi dilepas menuju laut,” tambahnya.
Untuk antisipasi datangnya lahar dingin, tim penangulangan bencana telah menyiapkan alat berat untuk membantu upaya pengendalian lahar dingin. Sebab, belum diketahui secara pasti berapa banyak volume lahar dingin yang akan dimuntahkan oleh gunung Kelud. (Danang Setiaji Prabowo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News