kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengamat: Inflasi Juni akan mencapai 2%


Jumat, 21 Juni 2013 / 20:33 WIB
Pengamat: Inflasi Juni akan mencapai 2%
ILUSTRASI. Data Kemenkes menunjukkan, terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi sehingga totalnya menjadi 506 kasus. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi malam ini (21/6). Dua jenis BBM yang selama ini disubsidi yaitu premium dan solar akan naik masing-masing menjadi Rp 6.500 per liter dan Rp 5.500 per liter.

Kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan yang pertama kali sejak tahun 2008 lalu. Lalu apa dampaknya bagi masyarakat bila harga BBM subsidi naik? Yang jelas, kenaikan akan disusul oleh kenaikan tarif angkutan.

Selain itu, biaya transportasi juga akan mengalami kenaikan. Akibatnya, ini akan berpengaruh terhadap dunia industri. Ekonom dari Bank BCA, David Sumual mengatakan, kenaikan akan dirasakan langsung masyarakat.

Meskipun hanya tarif angkutan yang naik, kenaikannya akan mengerek harga kebutuhan pangan juga terdongkrak naik. Apalagi bulan pada Juli nanti Indonesia memasuki bulan Ramadhan, dan hari raya Idul Fitri.

Selain itu, beberapa saat lagi Indonesia akan memasuki tahun ajaran baru. Dimana saat itu tingkat permintaan kebutuhan alat-lat sekolah akan naik. Menurut David, sumbangan dari kenaikan harga BBM bersubsidi saja bisa membuat inflasi sebesar 0,5%.

Bakan, David juga mengatakan, kenaikan harga BBM bisanya diikuti kenaikan inflasi 0,8%. Namun kali ini, inflasi akan terakumulasi naik sekitar 2%. "Inflasi akan meningkat sepanjang tiga bulan pertama sejak dinaikkan," ujar David.

Itu artinya, kenaikan harga akibat inflasi akan terjadi pada Juni, Juli dan Agustus. Nah, setelah itu inflasi perlahan turun. David menghitung, dalam tiga bulan pertama inflasi paling tinggi terjadi di bulan Juni, yaitu antara 2%-2,2%.

Kemudian pada bulan Juli kenaikan inflasinya akan mencapai 1,8%, dan bulan Agustus sekitar 1,5%. Sedangkan rata-rata kenaikannya diperkirakan sebesar 1,5%. Pada bulan Juni kenaikan inflasi memang karena kenaikan tarif transportasi saja.

Sementara pada bulan Juli kenaikan sudah mulai dipengaruhi oleh kenaikan harga sandang dan pangan. Baru di bulan ke tiga terjadi second round effect, dimana kenaikan harga BBM akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi di luar pangan dan sandang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×