kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengadaan lahan kedelai terganjal


Rabu, 11 Juli 2012 / 07:50 WIB
Pengadaan lahan kedelai terganjal
ILUSTRASI. TAJUK - Hendrika Yunapritta


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Janji pemerintah menyediakan lahan untuk pertanian kedelai seluas 500.000 hektare masih jauh api dari panggang. Kendala pengadaan lahan menjadi dalih pemerintah sehingga sampai sekarang belum bisa merealisasikan janji itu.

Pemerintah berencana membentuk tim terpadu untuk mengatasi semua masalah yang menghambat pengadaan lahan untuk pertanian kedelai. "Pembentukan tim ini karena permintaan lahan untuk kedelai bisa ditambah 500.000 hektare gagal dipenuhi," ungkap Menteri Pertanian Suswono kemarin (10/7).

Nantinya, Suswono menjelaskan, tim terpadu tersebut bakal beranggotakan Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, serta Badan Pertanahan Nasional.

Menurut Suswono, buntut belum terpenuhinya penyediaan lahan itu berdampak pada semakin menyusutnya luas lahan untuk pertanian kedelai. Sebab, petani kita lebih suka menanam jagung ketimbang kedelai.

Menurunnya minat petani ini lantaran nilai jual jagung lebih tinggi ketimbang kedelai. "Lahan kedelai dan jagung sama, keduanya sama-sama ditanam saat musim kemarau. Tapi, Kalau petani lebih suka menanam jagung bagaimana?" ucap Suswono.

Sebelum mengajukan permintaan lahan seluas 500.000 hektare untuk pertanian kedelai, Suswono memaparkan, kementeriannya pernah menerima tawaran lahan telantar seluas dua juta hektare untuk menyukseskan program swasembada kedelai. Sayang, lahan tersebut tidak bisa langsung dieksekusi akibat statusnya bersengketa. "Begitu digugat ke pengadilan tata usaha negara (PTUN), ternyata, tidak ada satu pun yang berhasil dimenangkan oleh pemerintah," ujar dia.

Suswono menambahkan, realisasi pengadaan lahan yang terhenti itu tentu juga berdampak pada pencapaian swasembada kedelai yang pemerintah targetkan tahun 2014. Info saja, kebutuhan kedelai nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton, tapi produksi dalam negeri masih sangat rendah. Pada 2011 saja, produksi kedelai baru 870 .000 ton, turun 4% dibandingkan produksi tahun 2010 yang sebanyak 904.000 ton.

Makanya, Suswono sangat berharap, pembentukan tim gabungan tersebut bisa mewujudkan janji pemerintah untuk menyediakan lahan untuk pertanian kedelai seluas setengah juta hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×