kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.607   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.180   39,88   0,49%
  • KOMPAS100 1.120   4,42   0,40%
  • LQ45 787   4,39   0,56%
  • ISSI 289   1,40   0,49%
  • IDX30 413   2,53   0,61%
  • IDXHIDIV20 466   2,50   0,54%
  • IDX80 124   0,51   0,42%
  • IDXV30 134   0,66   0,50%
  • IDXQ30 129   0,65   0,51%

Pengadaan alutsista masih bersumber pada pinjaman luar negeri


Senin, 19 September 2011 / 10:56 WIB
Pengadaan alutsista masih bersumber pada pinjaman luar negeri
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers di Jenewa Swiss 3 Juli 2020.


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Pemerintah tampak sangat serius melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Buktinya, untuk kesekian kali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat rencana pengadaan alustista TNI.

Jika sesuai dengan jadwal, rapat akan dimulai pukul 11.00 WIB di kantor Presiden. Fokus agenda rapat lebih kepada pembelajaran anggaran alutsista yang sumbernya dari pinjaman luar negeri.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menuturkan pemerintah telah mengalokasikan dana mencapai Rp150 triliun untuk program modernisasi alutsista sampai tahun 2014.

Angka itu terhitung sangat besar, sehingga perlu kehati-hatian dalam membelanjakan. Tidak heran jika kemudian dibentuk desk khusus untuk mengawasi penggunaan alokasi anggaran tersebut.

Setidaknya, pemerintah mulai menetapkan beberapa prioritas dalam pengadaan alutsista. Sebut saja prioritas pertama itu untuk alutsita yang bisa didatangkan ke Indonesia sebelum kabinet Indonesia Bersatu II selesai masa baktinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×