kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penerimaan negara sampai November mencapai Rp 1.654,5 triliun


Kamis, 06 Desember 2018 / 13:47 WIB
Penerimaan negara sampai November mencapai Rp 1.654,5 triliun
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Realisasi penerimaan pendapatan negara dan hibah sampai akhir November mencapai Rp 1.654,5 triliun atau 87,3% dari target APBN 2018 sebesar Rp 1.894,7 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, penerimaan pendapatan negara dalam negeri tumbuh 18,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu hanya Rp 1.399,8 triliun.

“Tren pertumbuhan penerimaan yang kuat ini kemungkinan masih akan berlangsung di minggu-minggu terakhir sehingga kita akan mencapai pendapatan lebih dari 100% target APBN di akhir 2018,” ujar Sri Mulyani dalam Annual Media Briefing Kemkeu, Kamis (6/12) di Nusa Dua, Bali.

Penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.301,4 triliun atau 80,4% dari target APBN 2018. Realisasi penerimaan perpajakan tumbuh 17,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penerimaan perpajakan meliputi, pertama, pendapatan Ditjen Pajak termasuk PPh Migas yaitu Rp 1.136,6 triliun. Realisasi pendapatan pajak negara hingga November naik 15,3% secara tahunan (yoy) dan telah memenuhi 79,8% target APBN 2018.

Kedua, pendapatan Ditjen Bea dan Cukai sebesar Rp 164,8 triliun atau naik 14,7% yoy. Realisasi pendapatan Bea dan Cukai telah memenuhi 84,9% dari target APBN yang ditetapkan.

Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga terus bertumbuh. PNBP hingga November mencapai Rp 342,5 triliun atau naik 28,4% yoy. Realisasi PNBP ini mencapai 124,4%, melampaui target APBN.

“PNBP tahun ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan sumber daya alam yang penerimaan sudah mencapai 1,5 kali lipat dari anggaran dan tumbuh 60,4%. Ini hal yang baik meski harus diwaspadai untuk PNBP tahun depan di mana harga minyak mentah mungkin agak tertahan,” ujar Sri Mulyani.

Adapun, realisasi penerimaan hibah sampai November 2018 mencapai Rp 10,6 triliun atau tumbuh 166,2% yoy, serta melampaui target APBN yang hanya Rp 1,2 triliun.

Sri Mulyani optimistis bakal menutup APBN 2018 dengan positif. Sebelumnya, ia bahkan menyatakan penerimaan pendapatan negara diproyeksi mencapai Rp 1.936 triliun di pengujung tahun.

“Tahun 2018 kita akan tutup ekonomi dengan cukup baik dan mampu bertahan dari goncangan global,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×