Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tinggal sebulan lagi sebelum tutup tahun, realisasi penerimaan bea dan cukai masih jauh dari target. Realisasi penerimaan bea dan cukai hingga akhir November 2017 baru mencapai 75,94% dari target.
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penerimaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rudy Rahmaddi mengatakan, realisasi penerimaan bea dan cukai sampai akhir bulan lalu sebesar Rp 143,62 triliun. Meski masih di bawah 80% dari target, angka itu tumbuh 7,26% year on year (YoY).
Rudy melanjutkan, angka itu terdiri dari realisasi penerimaan cukai sebesar Rp 108,91 triliun atau 71,1% dari target, bea masuk Rp 31,28 triliun atau 93,99% dari target, dan bea keluar Rp 3,43 triliun atau 127,18% dari target.
Adapun penerimaan cukai, terdiri dari, "Penerimaan cukai hasil tembakau Rp 104,28 triliun, etil alkohol Rp 132,72 miliar, dan MMEA (minuman yang mengandung etil alkohol) Rp 4,65 triliun," kata Rudy kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12).
Hitungan Kontan.co.id, penerimaan cukai periode Januari-November 2017 tumbuh 5,94% YoY, bea masuk tumbuh 10,14% YoY, dan bea keluar tumbuh 27,04% YoY.
Rudy melanjutkan, biasanya penerimaan bea dan cukai melonjak di Oktober, November, hingga Desember nanti. Hal itu dipengaruhi oleh lonjakan penerimaan cukai hasil tembakau akibat siklus bisnis menjelang akhir tahun dan keinginan pengusaha rokok untuk membeli pita cukai di tarif yang lama.
"Serta efek kebijakan pelunasan (pita cukai). Secara pola tahunan memang seperti itu," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News