Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko (DJPPR) per 26 September sudah menerbitkan surat berharga negara (SBN) sebesar 82,93% dari rencana penerbitan SBN gross dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017 sebesar Rp 712,9 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Robert Pakpahan mengatakan, dengan demikian pemerintah memiliki sisa kebutuhan financing sekitar Rp 120 triliun.
“Kami masih ada sisa delapan lelang SBN konvensional dan syariah. Dengan outlook defisit 2,67% dari PDB, sisa kebutuhan financing pemerintah masih sekitar Rp 120 triliun penerbitan gross, Masih ada delapan lelang kami pikir masih cukup,” katanya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/9).
Menurut Robert, delapan lelang tersebut terdiri dari empat lelang SUN dan empat kali lelang SBSN. Adapun, hari ini, pemerintah telah meluncurkan obligasi negara ritel dengan seri ORI014 yang diperkirakan bisa terjual Rp 13,4 triliun.
Catatan Robert, realisasi pendapatan negara sampai Agustus 2017 baru mencapai Rp 972,9 triliun atau 56,1% dari target dalam APBNP yang sebesar 1.736,1 triliun. Sementara, belanja negara sebesar Rp 1.198,3 triliun atau 56,2% dari target Rp 2.133,3 triliun.
Dengan realisasi tersebut, maka defisit anggaran mencapai Rp 224,4 triliun atau 1,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News