kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

ORI 014 diperkirakan hanya terjual Rp 13,4 triliun


Jumat, 29 September 2017 / 13:38 WIB
ORI 014 diperkirakan hanya terjual Rp 13,4 triliun


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Pemerintah resmi membuka masa penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI 014. Masa penawaran akan berlangsung mulai 29 September sampai 19 Oktober 2017. Kupon yang ditawarkan pemerintah dalam ORI ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah dengan tingkat kupon sebesar 5,85% per tahun.

Namun, sepertinya penyerapan ORI tidak akan sesuai dengan target indikatif yang ditetap pemerintah sebesar Rp 20 triliun. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Robert Pakpahan mengatakan, berdasarkan survei kepada para agen penjual, ORI 014 hanya bisa terjual Rp 13,4 triliun.

Menurutnya, hal ini lantaran rendahnya kupon bunga. Asal tahu saja, ORI 014 memiliki tingkat kupon terendah sepanjang sejarah, “Kami menduga karena ini periode-periode penurunan tingkat bunga terjadi, khususnya beberapa minggu terakhir ini. Jadi kami bisa duga, kalau dapat Rp 13,4 triliun sudah bagus, kalau bisa upsize lebih bagus,” ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/9).

Dengan demikian, hasil dari survei penyerapan ORI 014 lebih rendah dibanding dengan ORI 013 tahun lalu yang laku hingga Rp 19,848 triliun. ORI013 ditawarkan dengan tingkat kupon 6,6%.

Namun demikian, menurut Robert, pemerintah tidak masalah apabila hanya mendapat Rp 13,4 triliun. Pasalnya, pemerintah masih memiliki banyak sumber pembiayaan.

“Basis investor kami kan banyak, bisa terbitin global (bond), bisa melalui lelang, dan yang terbesar adalah melalui lelang yang kami lakukan tiap hari Selasa. Kami masih ada sisa delapan lelang SBN konvensional dan syariah. Jadi dengan mudah bisa di-switch,” katanya.

Oleh karena itu, dengan outlook defisit 2,67% dari PDB, menurut Robert, sisa kebutuhan financing pemerintah masih sekitar Rp 120 triliun penerbitan gross, “Masih ada delapan lelang kami pikir masih cukup,” ujarnya.

Asal tahu saja, dalam penerbitan ORI 014 pemerintah telah menunjuk 18 bank yakni Panin Bank, BRI, BCA, DBS, Citi Bank CIMB Niaga, Bank Mega, BNI, Bank Mandiri, Danamon, Standard Charted, OCBC NISP, Commonwealth Bank, ANZ, Permata Bank, HCBC, Maybank dan BTN, serta 1 perusahaan sekuritas yakni Trimegah Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×