kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penerapan sistem inaport di pelabuhan molor


Kamis, 17 Juli 2014 / 12:29 WIB
Penerapan sistem inaport di pelabuhan molor
ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (16/1/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Keinginan pemerintah untuk menekan tingginya biaya logistik di pelabuhan dengan menerapkan sistem pengendali arus logistik di empat pelabuhan besar; Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Pelabuhan Makasar secara elektronik alias inaport terganjal dan mundur dari jadwal. Pasalnya, sampai saat ini infrastruktur yang diperlukan untuk memberlakukan sistem tersebut di empat pelabuhan tersebut belum juga siap.

Bobby R Mamahit, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, secara rinci mengatakan, dari empat pelabuhan yang direncanakan, sampai saat ini baru Pelabuhan Tanjung Priok saja yang sudah secara sistem sudah siap. Sementara itu, tiga lainnya masih dalam tahap persiapan.

Harry Budiarto, Direktur Lalu Lintas Laut Kementerian Perhubungan mengatakan, selain masalah kesiapan sistem, mundurnya penerapan sistem juga disebabkan oleh lebaran. Menurutnya, persiapan angkutan mudik lebaran yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan telah menguras tenaga dan pikiran timnya untuk mempersiapkan pemberlakuan sistem inaport tersebut.

Harry optimis, setelah lebaran nanti, sistem inaport bisa diterapkan di empat pelabuhan tersebut. "Rencananya memang Juni, tapi persiapan lebaran telah menguras konsentrasi kami, tapi ini masalah teknis saja, h+ 16 setelah lebaran atau saya kira sudah bisa dijalankan," lata Harry kepada KONTAN Rabu (16/7) kemarin.

Sebagai catatan saja, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu berencana untuk menerapkan sistem inaport di untuk menunjang sistem logistik kelautan di Indonesia. Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan, beberapa waktu lalu mengatakan, dengan menerapkan sistem tersebut nantinya, seluruh sistem dalam proses pelayanan angkutan kapal dan barang akan terintegrasi dalam sistem layanan elektronik berbasis internet.

Dengan sistem ini, nantinya proses pengajuan, layanan kegiatan bongkar muat dan pelayanan kapal di pelabuhan diharapkan bisa dilakukan dengan lebih cepat. Bambang bilang, sistem ini rencananya akan diterapkan oleh pemerintah seluruh pelabuhan di Indonesia.

Namun, untuk tahap awal, penerapan sisitem ini akan difokuskan di empat pelabuhan utama; Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Pelabuhan Makasar. Pilihan tersebut dilakukan karena selama ini empat pelabuhan tersebut menguasai hampir 2/3 lalu lintas perairan di Indonesia.

Bambang berharap, dengan penerapan ini di empat pelabuhan tersebut 70% permasalahan pelabuhan di Indonesia bisa dipetakan, dan segera diatasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×